RADARSEMARANG.COM, Semarang – Berbagai inovasi dilakukan pemerintah Kecamatan Tembalang. Seperti memberdayakan UMKM untuk memulihkan ekonomi, hingga memanfaatkan balai RW untuk lokasi vaksinasi.
Camat Tembalang Kusrin menjelaskan, potensi masing-masing kelurahan di Kecamatan Tembalang berbeda-beda. Seperti Kelurahan Sendangguwo dan Rowosari memiliki potensi desa wisata. Kelurahan Tembalang terkenal dengan keseniannya. Kelurahan lainnya punya potensi tersendiri.
Potensi lainnya adalah banyak perguruan tinggi yang berada di Kecamatan Tembalang, seperti Universitas Diponegoro, Politeknik Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Semarang, Universitas Karya Husada.
“Menurut perintah dari pemkot Semarang, semua wajib memberdayakan potensi yang ada guna kepentingan masyarakat,” kata Kusrin.
Dengan adanya perguruan tinggi, tentunya masyarakat sekitar mau tidak mau banyak yang kuliah. Termasuk para pegawai kelurahan. “Jadi sekarang pegawai di tingkat kelurahan dan kecamatan sarjana semua,” katanya.
Keberadaan UMKM juga berpengaruh terhadap perekonomian di Kecamatan Tembalang selama pandemi. Banyak UMKM yang tetap berjalan. Sejumlah inovasi juga dilakukan untuk mengembangkan UMKM. Seperti menggelar car free day dan pelatihan. Semua berjalan dalam pengwasan Satga Covid. “Lurah, bhabinkamtibmas, babinsa harus menyambangi, meskipun tidak stand by di sana,” ungkapnya.
Penanganan covid-19 di Kecamatan Tembalang dibilang berhasil, meskipun sempat tercatat dengan kasus covid-19 tertinggi. Pemahaman masyarakat terhadap protokol kesehatan terus ditingkatkan. “PPKM tetap pagi hari muter ke pasar dan wilayah. Kecamatan, Polsek, Koramil memantau wilayah,” jelasnya.
Dijelaskannya, vaksinasi di Kecamatan Tembalang sudah mencapai 75 persen. Setiap hari, sebanyak 1200 dosis vaksin dibagi untuk dua puskesmas, yakni Puskesmas Rowosari dan Puskesmas Kedungmundu.
Kecamatan Tembalang memanfaatkan balai RW yang berada di masing-masing kelurahan untuk melakukan vaksinasi. Di tiap kelurahan setidaknya ada 5 balai RW. Bahkan di Kelurahan Sendangmulyo sampai lebih dari 10 balai RW.
“Fungsinya salah satu seperti itu, selain gedung pertemuan. Itu kan multifungsi, bisa kesenian dan olah raga,” jelasnya. Vaksinasi melibatkan nakes, keamanan, karang taruna, gercep. Sehingga 50 petugas yang terlibat.
Ia berpesan kepada masyarakat agar bergerak bersama. Karena kalau menjadi pengurus di tingkat RT ataupun di tingkat RW bisa menyelesaikan permasalahan. Dengan harapan di tingkat kelurahan maupun kecamatan tidak terbebani. “Alhamdulillah urusan kemasyarakatan kita sudah tercapai. Ayolah saling membantu,” tuturnya. (fgr/ton)