Emas itu dijual ke sejumlah toko perhiasan di Kota Semarang. Ada juga yang dibuat cincin oleh warga Karang Kimpul RT 1 RW 3 Kelurahan Tambakrejo. “Termasuk dibeli pedagang emas di emperan toko. Itu banyak yang beli ke saya,”ujarnya.
RADARSEMARANG.COM bersama Lurah Tambakrejo Sukiswo sempat ditunjukkan emas 24 karat hasil mengolah komponen komputer bekas. “Ini sudah siap dijual,” kata Ipin.
Diakui, kendala dalam pengolahan emas dari komponen IC handphone dan komputer ini adalah belum tersedianya alat smelter. Alat ini untuk menjadikan lumpur dan IC komputer menjadi logam dan tidak lagi menggunakan elpiji. “Kalau pesan smelter di Bandung kapasitas 10 kg, harganya sampai Rp 40 juta. Itu belum termasuk gensetnya,” katanya.
Dikatakan, limbah dari pembuatan emas ini jika dikasih soda api akan menjadi pupuk. “Jadi, tidak ada yang terbuang sia-sia,” jelasnya.
Saat ini, ia ingin melatih orang untuk mengolah limbah B3 ini menjadi emas. “Limbah B3 ini bisa dijadikan tembaga atau seng. Kalau dicemplungin ke sungai, ikan pasti mati,” katanya. (fgr/aro)