33 C
Semarang
Tuesday, 23 December 2025

Overload, Sampah dari Desa Bisa Ditolak Masuk TPA Wonorejo

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Wonorejo sudah overload. Banyaknya kiriman sampah yang masuk membuat kondisi TPA kian memprihatinkan. Pemkab Wonosobo mulai membatasi sampah yang bisa masuk TPA Wonorejo.

“Saat ini bukit-bukit sampah baru muncul di TPA. Terus membeludaknya sampah di TPA perlu kita carikan solusi terbaiknya seperti apa,” terang Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar saat membahas upaya pengurangan timbunan sampah ke TPA.

Albar mengatakan, setiap hari ada TPA menerima kiriman sampah hingga 150 ton. Sebagian besar sampah yang masuk TPA merupakan kiriman dari desa-desa. Sampah yang berasal dari desa hanya dipindahkan ke kota. “Hal tersebut justru bukan menyelesaikan masalah di desa, hanya memberi tambahan pekerjaan bagi kota,” katanya.

Sekretaris Daerah Wonosobo One Andang Wardoyo menyebut, sebenarnya peraturan mengenai persoalan sampah itu sudah ada. Setiap desa perlu melakukan perjanjian kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup agar dapat membuang residu sampah ke TPA. “Residu sampah yang dizinkan masuk TPA maksimal 30 persen dari perhitungan total produksi sampah,” tegasnya.

Penerapan pengurangan timbunan sampah baru akan dilaksanakan mulai Kamis (15/12) pekan depan. Pada tahap awal ini, timbunan sampah yang bisa masuk TPA maksimal 50 persen dari kondisi awal.

Kemudian mulai 1 Januari 2023, penerapan maksimal 30 persen residu sampah yang masuk TPA mulai akan diterapkan. Jika tidak ditaati petugas TPA akan mengembalikan sampah yang akan masuk. “Mulai tahun depan, jika ada yang tidak menyepakati kerjasama maka akan kita tolak,” ucapnya.

Untuk mengurai persoalan sampah di desa, sekda menginginkan seluruh desa/keluarahan memiliki Bank Sampah. Sehingga solusi penyelesaian sampah akan diberikan kepada desa.

“Saya mau di seluruh desa atau kelurahan mempunyai TPS. Kemudian mengenai sampah organik, pada tingkat RT/RW maupun desa untuk membuat atau membangun Bank Sampah, sehingga masing-masing desa/kelurahan dapat mewujudkan Mandiri Sampah pada Tahun 2024,” jelasnya. (git/ton)

Reporter:
Sigit Rahmanto

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya