RADARSEMARANG.COM, Magelang – Meninggalnya tiga orang sekeluarga di Mertoyudan Magelang menyisakan luka mendalam bagi sanak saudaranya. Agus Kustiardi, 58, mengaku pihak keluarga sangat terpukul dan membuat hatinya hancur atas kejadian tersebut.
Apalagi diketahui kalau ternyata pelaku dari penyebab meninggalnya keluarga Abas Ashar, adalah anak keduanya. “Perasaan saya hancur, sekalipun pelakunya adalah anaknya (korban) tapi yang dibunuh adik saya, secara manusiawi lho, saya bersama keluarga bersama merasa kehilangan,” jelas Agus kepada wartawan.
Agus mengaku dirinya dari awal tidak mempunyai kecurigaan kalau orang yang tega memberikan racun adalah Dhio Daffa (anak keduanya). Tapi setelah aparat melakukan penangkapan, dirinya baru menyadari.
Padahal menurutnya Dhio ini merupakan anak yang baik, namun akhir-akhir ini dia overlap. “Setahu saya Dhio akhir-akhir ini banyak menghambur-hamburkan uang,” ungkapnya.
Terkait informasi yang beredar soal adanya rencana pernikahan yang akan dilakukan oleh korban anak pertama Dhea Chairunnisa, Agus mengatakan pihaknya masih belum mengetahui. “Kalau masalah pernikahan ini kami masih belum mengetahui detailnya,” imbuhnya.
Hal yang sama juga diutarakan oleh Sukoco, 68 tahun. Sukoco mengaku keluarga Abas ini padahal sangat baik, baik sama tetangga dan keluarga besar. Ia mengatakan, terakhir berkomunikasi dan bertemu secara intens itu dua bulan yang lalu. “Waktu itu ada hajatan, jadi kita pergi bersama,” jelasnya.
Mengetahui kalau pelakunya Dhio, Sukoco mengaku sebenarnya dalam hati kecil dan pikirannya waktu itu ada sedikit kecurigaan yang mengarah ke Dhio. “Apalagi kalau informasi yang saya dapat, Dhio ini sering bohong dan sering menghambur-hamburkan uang,” ungkapnya.
Saat ditanya kejelasan mengenai pekerjaan Dhio. Sukoco mengatakan, kalau info yang didapat ia bekerja di KAI. Namun, kenyataannya bagaimana dirinya kurang tahu pasti. “Karena saya sudah jarang berkomunikasi dengan Dhio akhir-akhir ini,” ucapnya.
Agus Kustiardi dan Sukoco ini adalah kakak kandung Heri Riyani, istri Abas Ashari, yang turut jadi korban tewas. Korban lainnya, anak pertama bernama Dea Chairunnisa. Ketiganya ditemukan tewas di kamar mandi di dalam rumahnya di Jalan Sudiro, Gang Durian, Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, pada Senin (28/11). (rfk/bas)