RADARSEMARANG.COM, Magelang – Animo penumpang yang menggunakan transportasi bus antarkota ikut terdampak penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. “Selama operasi di PPKM darurat ini jumlah penumpang hanya 20 persen sampai 30 persen dari seat yang disediakan,” ucap Kepala PO Handoyo Magelang Priyono kepada wartawan koran ini di kantornya, Kamis (8/7/2021).
Ia menjelaskan paling banyak penumpang sekitar 10 sampai 20 orang. Priyono menambahkan selama PPKM darurat di PO Handoyo hanya menyediakan 10 armada untuk perjalanan antarkota dan antarprovinsi.
“Ini menandakan sudah banyak masyarakat yang paham dan sadar tentang kebijakan ini. Meskipun hal ini sungguh berat bagi kami,” ujarnya.
Priyono mengatakan untuk memberikan kenyamanan bagi para penumpang, setiap armada yang mau berangkat dan yang sudah selesai pasti selalu disterilisasi. Selain itu, pihaknya juga menyediakan hand sanitizer di setiap pintu bus.
Agen tiket bus di Terminal Tidar Magelang Ferry mengatakan penumpang yang berangkat dari Terminal Tidar Magelang menurun drastis karena adanya PPKM darurat. Apalagi aturan PPKM darurat yang mengharuskan penumpang memiliki kartu vaksin membuat calon penumpang bus batal berangkat.
Ferry menceritakan setiap bus dari Terminal Tidar selama PPKM ini hanya membawa sekitar 10 sampai 20 penumpang setiap kali berangkat. Jumlah tersebut baru bisa didapat dari beberapa terminal. Ia menambahkan pihaknya bisa membawa tujuh penumpang. Jumlah itu masih lebih baik apabila dibandingkan hari-hari biasa yang terkadang tidak sampai lima orang.
“Beberapa ada yang berangkat tapi joknya saja, nggak bawa penumpang,” ungkapnya.
Sementara, pantauan di lokasi, sejumlah bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di Terminal Tidar Magelang banyak terparkir. Hanya penumpang yang diharapkan bisa dibawa tidak banyak terlihat. Bahkan ada bus AKAP berangkat dengan segelintir penumpang ataupun kosong. (rfk/lis)
