RADARSEMARANG.COM, Nusakambangan – Selama enam bulan ke depan, ratusan taruna Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) Angkatan 54 akan menjalani magang dan Satriya Sancaya Karyadhika di Pulau Nusakambangan.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Dr A Yuspahruddin mengatakan ada 310 taruna yang ditempatkan di berbagai Lapas di pulau terpencil di Jawa Tengah itu.
“Ini dalam rangka mendekatkan mereka dari pengetahuan akademik ke pengetahuan praktik,” ujarnya usai pembukaan program di halaman Lapas Khusus Kelas IIA Karanganyar Nusakambangan, Selasa (09/05).
Menurut Kakanwil, dipilihnya Nusakambangan karena merupakan ‘pulau penjara’ atau Candradimuka Pemasyarakatan Indonesia.
“Nusakambangan itu kalau untuk Pemasyarakatan, dia seperti Mekkah. Orang pemasyarakatan baru sempurna pengetahuannya kalau sudah sampai di sini,” tutur Yuspahruddin.
Kakanwil menambahkan, di Nusakambangan seluruh proses Revitalisasi Pemasyarakatan tersedia lengkap. Mulai dari super maksimum sekuriti, maksimum, medium, minimum sekuriti, hingga terbuka.
“Nanti mereka akan didistribusikan ke masing-masing Unit Pelaksana Teknis berdasarkan program studinya,” imbuh Yuspahruddin.
Sebelumnya, Kepala BPSDM Hukum dan HAM Iwan Kurniawan berharap kegiatan ini mampu meningkatkan kompetensi para taruna. Ia menegaskan persentase keberhasilan dari program ini tergantung bagaimana taruna mampu menerapkan ilmu yang telah dipelajari di bangku akademik.
“Harapannya ada ilmu yang didapatkan, ada pengetahuan yang diperoleh, ada keterampilan yang meningkat, itulah sesungguhnya hakekat dari kegiatan magang dan Satriya Sancaya Karyadhika,” tandasnya.
Untuk diketahui, program ini diusung guna mempersiapkan kader pemimpin Pemasyarakatan yang berkualitas dan paham dengan kondisi lapangan. Satriya Sancaya Karyadhika merupakan upaya meningkatkan kompetensi dan kapasitas SDM dengan mempersiapkan alumni Poltekip yang siap bekerja di UPT di seluruh Indonesia. (ifa/web/bas)