Dengan demikian maka sejumlah peluang diperoleh SMK Mataram Semarang yakni Perpustakaan bahasa Jerman, pengajar/guru bahasa Jerman, bantuan bagi para guru SMK Mataram Semarang agar dapat beasiswa full untuk lanjut studi S1, S2 dan S3 di seluruh negara, setiap tahun mengirim 1 orang pendidik/tenaga kependidikan ke Jerman dibiayai oleh pihak Global Katayst e.V.
“Selain itu yang lebih penting adalah SMK Mataram Semarang berkewajiban merekomendasikan 20 orang lulusan setiap angkatan untuk mengikuti program Ausbildung di Jerman,” kata Sugi.
Keberangkatan ke sejumlah negara di Eropa selama 10 hari, kata Sugi, mendapat ijin resmi dan dukungan penuh dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Provinsi Jateng.
“Kami juga telah melakukan sosialisasi program Ausbildung ini kepada siswa kelas 10, 11 dan 12 pada tanggal 1 Desember 2022 dengan Director of Strategic Patnership Global Katalist e.V Stuttgart -Jerman, Doddy Primanda Kadarisman dilanjut Sosialisasi ke orangtua siswa dan mendapat apresiasi serta dukungan baik dari orang tua siswa maupun pengurus komite yang hadir,” ungkap Sri Sugianto.
Ia menegaskan, program Ausbildung bukan pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Jerman melainkan sebuah peluang kuliah sambil kerja bagi lulusan SMK Mataram Semarang setiap tahun dan menariknya mereka diberi upah atas pekerjaan mereka setiap bulannya.
“Calon peserta Ausbildung hanya cukup menyiapkan biaya training bahasa Jerman dari level A-1 sampai B-2 selama 1.000 jam terlebih dahulu sebesar 20% sedangkan biaya administrasi keberangkatan dan akomodasi bulan pertama di Jerman, *80% ditalangi oleh pihak Global Katayst e.V,”* ungkapnya optimis.
Ia berharap program ini dapat dimanfaatkan oleh setiap siswa-siswi maupun lulusan SMK Mataram Semarang setiap tahunnya guna meningkatkan wawasan dan kualitas diri tetapi juga memberikan citra baik bagi mutu pendidikan di Jawa Tengah.
Ia menambahkan, Sebagai SMK Pusat Keunggulan bidang hospitality, dirinya yakin mampu menyiapkan lulusan yang dapat bekerja dan berwirausaha dengan masa tunggu paling lama 1 tahun setelah lulus.
“Saya juga mengajak semua sekolah SMK-SMA Se Jawa Tengah ikut ambil Peluang ini untuk Mengantarkan Habibie Habibie Milenial go Jerman dan Pulang untuk Membangun Paradapan Indonesia Baru,” pungkasnya. (zen/web/bas)
