RADARSEMARANG.COM, Magelang – Seluruh jajaran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Magelang mendaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) secara kolektif dan mandiri. Langkah ini untuk memberikan perlindungan dan jaminan kepada para pengawas pemilu dalam menjalankan tugas-tugas pengawasan Pemilu 2024.
Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang Muhammad Habib Shaleh SS bercerita, beberapa kasus kecelakaan kerja pernah menimpa pengawas pemilu pada pemilu 2019. Sebanyak 20 pengawas pemilu mengalami kecelakaan kerja yang menyebabkan patah kaki, keguguran bahkan sampai ada yang gegar otak.
“Bertugas di lapangan itu dinamikanya banyak. Tapi semua itu bukan halangan, hanya tantangan yang harus dihadapi dengan riang gembira,” jelas Habib, usai menerima penyerahan kartu kepesertaan BPJamsostek secara simbolis, di D’Brajan Caffe di Magelang, Senin, (27/2).
Menyadari risiko ini, seluruh jajaran Bawaslu membutuhkan perlindungan dari kemungkinan kecelakaan kerja. Secara mandiri para pengawas pemilu mendaftar program BPJamsostek. Jumlah pengawas pemilu yang mendaftar program BPJamsostek ada 5 komisioner bawaslu, 231 komisioner panwascam dan staf, serta 372 anggota panwasdes dan pengawas kelurahan.
Sementara itu, Kepala BPJamsostek Cabang Magelang Budi Pramono mengungkapkan pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan bagi seluruh pekerja, termasuk perangkat pemilu. Program ini membuktikan bahwa BPJamsostek tidak hanya melindungi pekerja formal, tapi juga di sektor informal.
“Semuanya terlindungi dalam program kecelakaan kerja dan kematian, namun tidak 24 jam. Karena disesuaikan dengan jam kerja yang ditentukan bawaslu,” tandasnya.
Budi mengimbuhkan, peserta mandiri hanya membayar iuran Rp 16.800 per bulan sudah mendapat dua jaminan perlindungan sekaligus. Yakni jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKM). (mia/put/web/lis)
