RADARSEMARANG.COM, Magelang – Sadono Heru Susanto memuji gerak cepat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dalam melakukan transformasi digital. Salah satunya dalam menghadirkan layanan kepesertaan berupa aplikasi Mobile JKN yang dirasa kaya manfaat. Aplikasi ini memudahkan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Sadono, sapaan akrab Sadono Heru Susanto, mengaku sebagai pengguna setia aplikasi Mobile JKN. Ia memanfaatkan aplikasi ini untuk antrean online (antrol). Baik di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP), maupun saat ingin berobat ke fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan (FKRTL).
“Sekarang ini, mau berobat pakai JKN itu mudah sekali, tidak perlu mengantre terlalu lama di pendaftaran,” ungkapnya, ditemui di RSUD Merah Putih, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis, (23/2/2022).
Sebelum ini, jika ingin berobat terutama di rumah sakit, harus datang lebih pagi agar mendapat nomor pendaftaran awal. Dengan harapan dapat cepat terlayani, dan lebih cepat pulang kerumah, lalu beristirahat.
Setelah memanfaatkan antrean online di aplikasi Mobile JKN, ia cukup datang di waktu yang sudah ditentukan. Mengakses aplikasinya juga dari rumah. “Saya jadi punya kepastian kapan saya mendapat pelayanan. Sehingga saya bisa mengatur waktu berangkat dari rumah,” ucap pria 46 tahun ini.
Dirinya pun tidak khawatir terjadi rebutan nomor anteran antarpasien. Karena ia telah menerima bukti pendaftaran antrean online. “Pelayanan pasien JKN sekarang ini jadi serba praktis,” pujinya sumringah.
Aplikasi Mobile JKN juga mudah sekali dioperasikan, sekalipun oleh lanjut usia (lansia). Karena memiliki tampilan yang simpel, dan jelas. Kemudian fitur-fitur yang disedikan juga lengkap. Sesuai kebutuhan peserta JKN.
“Saya suka fiturnya bermacam-macam, tinggal pilih, apa saja ada, hehehe,” celoteh warga Blondo, Kabupaten Magelang itu.
Meski aplikasi ini nyaris sempurna, Sadono ingin BPJS Kesehatan tidak berhenti mengembangkan aplikasi ini menjadi lebih baik. Ia juga berharap, program JKN terus berkelanjutan. Ia dan keluarga banyak tertolong dengan program ini.
Ia bisa berobat, tanpa terbebani bayang-banyang besarnya biaya pengobatan. Semua biaya berobat telah ditanggung BPJS Kesehatan. “Asal mengikuti prosedurnya, semua gratis. Tidak ada biaya-biaya tambahan yang muncul setelah berobat,” akunya.
Ia juga berterima kasih kepada para peserta JKN yang tidak ia kenal. Dirinya menyadari, ketika dirinya berobat, maka orang lain ikut membantu biaya pengobatannya melalui iuran yang dibayarkan para peserta JKN. Begitu sebaliknya, ketika ia sehat, ia juga membantu peserta lainnya yang membutuhkan pengobatan.
“Saya paham, program ini menggugah kepedulian kita untuk saling membantu, bergotong-royong, sekalipun tidak saling mengenal. Terima kasih peserta JKN,” ucapnya tersenyum.