RADARSEMARANG.COM, Magelang – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Cabang Magelang menggugah perusahaan mengalokasikan dana corporate social responsibility (CSR) untuk para pekerja rentan, terutama disabilitas. Caranya dengan mendaftarkan mereka menjadi peserta BPJamsostek yang iurannya ditanggung setiap bulan.
Kepala BPJamsostek Cabang Magelang Budi Pramono menyebutkan tidak ada salahnya jika dana CSR dialihkan untuk mendanai iuran peserta BPJamsostek. Karena fakta di lapangan, masih banyak pekerja rentan yang belum memiliki jaminan dari risiko pekerjaan.
“Selama ini perlindungan mereka nggak ada, padahal setiap pekerjaan ada risikonya. Bagaimana risiko itu kita ambil alih dengan membantu mendaftarkan dan membayarkan iuran mereka sebagai peserta BPJamsostek,” terang Budi di sela acara Ngopi Senja (Ngobrol Pagi Seputar Jaminan Sosial), di salah satu hotel di Kota Magelang, Rabu, (15/2).
Di Kota Magelang, kata Budi, sudah ada perusahaan yang memberikan CSR untuk pekerja rentan. Bulan ini, ada 30 disabilitas yang menerima bantuan jaminan sosial ketenagakerjaan (jamsostek) dari dua perusahaan perbankan, BNI dan BSI. Di sisi lain, ada 300-an disabilitas yang butuh bantuan.
BPJamsostek juga melihat ada 25.000 potensi pekerja informal di Kota Magelang. Yang terdaftar baru 21.000 jiwa. Tersisa 4.000-an pekerja informal yang belum terdaftar.
Ketua Forum Peduli Disabilitas (FPD) Kota Magelang Setiyono Luhur B menyambut baik program CSR bagi disabilitas. Ia merasa, bantuan ini akan menghilangkan rasa kekhawatiran para disabilitas ketika bekerja.
Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Aziz meyakinkan para disabilitas bahwa pemkot juga akan hadir untuk mereka. Saat ini, Pemkot Magelang sedang mematangkan peraturan wali kota (Perwal) untuk perlindungan ketenagakerjaan. Agar nantinya Pemkot Magelang dapat membantu iuran BPJamsotek para pekerja informal “Kita buat perwal supaya ada regulasinya,” tegasnya. (bis/put/lis)
