Oleh: Dhea Amanda Rahmatika. (Manajemen – Unimma)
RADARSEMARANG.COM, Magelang – Candi Ngawen adalah candi peninggalan Buddha. Lokasinya tidak jauh dari Pasar Muntilan. Tepatnya di Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Candi ini memang masih kurang dikenal oleh masyarakat luas, bahkan orang Magelang sendiri. Hal itu karena Candi Ngawen terletak di tengah-tengah desa.
Untuk sampai ke candi ini, harus menelusuri jalan perkampungan. Namun jalannya sudah diaspal, sehingga aksesnya mudah dijangkau. Baik pengunjung yang menggunakan kendaraan roda dua, mobil, truk, maupun bus pariwisata.
Candi ini juga dikelilingi berbagai tanaman, sehingga membuat suasana sekitar candi menjadi segar. Pepohonan di sekitar candi juga membuat suasana menjadi sejuk. Pohon-pohon kelapa yang tinggi menjulang, memayungi candi-candi. Karena itu, dibeberapa sisi candi sedikit lebih lembab. Sudah nampak bebatuan candi yang mulai berlumut. Meski begitu, di seluruh area candi terlihat bersih dan terawat.
Sementara di luar pagar candi, terdapat penjual es kelapa dan masih banyak lagi penjual yang berada di sekitar Candi Ngawen. Pemandangan di depan candi juga tidak kalah menarik. Hamparan sawah membentang, dan hijau. Menambah kesan asri di kawasan ini.
Ketika masuk ke Kawasan Candi Ngawen, petugas jaga candi akan mengarahkan pengunjung untuk mengisi daftar hadir. Pengunjung diminta menuliskan nama, alamat, jam kedatangan, dan sebagainya. Selanjutnya, para pengunjung bisa membaca-baca informasi tentang sejarah Candi Ngawen. Semua tertulis lengkap.
Candi Ngawen dibangun oleh penguasa Kerajaan Mataram Kuno dari wangsa Sailendra. Di Candi Ngawen memiliki relief yang pada setiap sisinya nampak jelas. Ada keadaan saat Candi Ngawen runtuh, kali pertama ditemukan dalam kondisi tertutup dengan pasir. Candi Ngawen diperkirakan tertutup pasir akibat dari letusan Gunung Merapi.
Terdapat bangunan baru di Candi Ngawen yang diberi nama Widya Bawana. Di dalam Widya Bawana terdapat sejarah tentang simbol-simbol peradaban. Mulai dari masuknya pengaruh Hindu dan Buddha di Indonesia. Tidak hanya terdapat simbol-simbol peradaban saja tetapi terdapat persebaran warisan budaya di Provinsi Jawa Tengah. Dan yang terakhir di dalam Widya Bawana terdapat proses pembuatan relief candi. (*/web/bas)