RADARSEMARANG.COM, Kendal – Keberadaan Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu (Polifurneka) Kendal dilirik oleh banyak industri. Mereka mengincar lulusannya untuk bisa bekerja di perusahaannya.
Hal itu terbukti, 80 persen mahasiwa di Polifurneka sudah direkrut dan diterima di banyak perusahaan pengolahaan kayu. 20 persen lainnya dalam proses perekrutan.
Demikian dikatakan Bupati Kendal Dico M Ganinduto dalam sambutanya yang dibacakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi. Hal ini memmbukttikan, lembaga pendidikan vokasi, keberadaan Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu (Polifurneka) Kendal akan banyak dikenal dan dirasakan manfaatnya.
“Polifurneka Kendal akan semakin dikenal dan dirasakan oleh masyarakat melalui karya nyata, aplikasi teknologi terapan dalam memberikan solusi kepada masyarakat Kendal,” kata Wahyu saat Wisuda Ke II Polifurneka di Hotel MG Setos Semarang, Senin (28/11).
Selain itu, tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Terutama pihak kampus yang terus memperluas kerjasama dengan berbagai industri. “Baik kerjasama dengan dunia industri baik dalam hal kurikulum, sarana prasarana maupun penyaluran alumni,” jelasnya.
Ia berharap kepada wisudawan untuk betul-betul menjaga kualitas dan nama baik Almamater Polifurneka. Sehingga lulusannya berkualitas dapat memberikan sumbangsih bagi perkembangan industri nasional.
“Meski sudah diwisuda tetap terus meningkatkan kualitas, kompetensi, kreativitas dan inovasi sebagai wujud nyata atas tanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga, almater, bangsa dan negara,” tuturnya.
Wahyu yakin kedepan Polifurneka Kendal terus maju dan berkembang. Selain itu bisa berkontribusi dalam penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas, terampil dan berdaya saing global untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional di bidang industri,” imbuhnya.
Sementara Plt. Direktur Polifurneka Kendal Tri Ernawati mengakui selama ini banyak perusahaan datang ke Polifurneka. Mereka meminta lulusannya untuk dimasukkan kerja di perusahaan.
“Bahkan kami sering kehabisan majasiswa. Karena lulusan kami, bahkan sebelum lulus sudah diambil oleh banyak perusahaan,” kata Tri Ernawati.
Dijelaskannya, Wisuda kedua ini diikuti 175 wisudawan. Rinciaannya program studi D3 Teknik Produksi Furnitur sebanyak 57 wisuda, program studi D3 Desain Furnitur ada 59 wisuda dan program studi D3 Manajemen Bisnis Industri Furnitur sebanyak 59 wisuda.
Sebanyak 71 persen sudah diterima bekerja di industri. 18 lulusan atau 10 persen menjadi enterpreuner. Dua wisudawan melanjutkan studi dan 33 lulusan masih proses rekrutmen.
Wisudawati terbaik diraih Winda Nur Fadila dari program Manajemen Bisnis Industri Furnitur dengan IPK 3.95. Kemudian disusul Clarisa Isnaini Aulia Dewi dari program desain furnitur dengan IPK 3.89 dan Imam Solehudin dari program produksi furnitur dengan IPK 3.85.
Dikatakan Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal merupakan satu-satunya politeknik negeri bidang furnitur yang mulai beraktifitas di tahun 2018. “Proses pembelajaran menggunakan dua sistem dengan pelaksanaan praktek selama satu tahun. Pelaksanaan proses bisnis politeknik ini didukung sejumlah pihak termasuk Pemerintah Kabupaten Kendal dan Kawasan Industri Kendal atau KIK,” imbuhnya.
Sampai hari ini tercatat mahasiswa di Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal sudah sebanyak 459 mahasiswa dan berasal dari daerah 21 Provinsi di Indonesia. Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal telah bekerjasama melalui penandatanganan MoU dengan lebih dari 140 Industri di seluruh Indonesia, Pemerintah Swiss melalui S4C dan Institusi dan Perguruaan Tinggi baik Nasional maupun Internasional. (web/bud/bas)