RADARSEMARANG.COM, Kendal – Ketua DPRD Kendal, Muhammad Makmun berharap akan semakin banyak peran serta masyarakat dalam pembangunan di Kendal. Baik dari unsur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), wartawan, organisasi kemasyarakatan (Ormas), Organisasi Kepemudaan (OKP) maupun tokoh-tokoh masyarakat.
Hal ini penting, sebab tanpa saran kritik dan masukan dari masyarakat, maka Kendal tidak mungkin bisa maju dan berkembang. “Pemerintah baik di kami yang di legislatif maupun di eksekutif tidak berbuat banyak tanpa ada saran dari masyarakat,” katanya pada helatan Dialog Peran Serta Media Massa dan LSM di Hotel Grand Flower, Bandung (27/11).
Terlebih saat ini banyak media yang bisa digunakan untuk menyalurkan aspirasi baik ke pemerintah maupun DPRD Kendal. Ia meminta masyarakat untuk lebih aktif menggunakan media sosial jejaring internet. Seperti Facebook, Instagram, Twitter, WhatsApp dan sebagaianya.
“Saat ini kesempatan untuk memberikan saran dan kritik kepada pemerintah terbuka lebar. Silahkan manfaatkan media sosial yang ada. Siapapun bisa memberikan saran yang konstruktif untuk memajukan Kendal di daerahnya masing-masing,” tegas Politisi PKB itu.
Hal senada dikatakan Wakil Ketua DPRD Kendal, Annurochim. Ia menambahkan saat ini Kendal tengah menuju menjadi daerah industri. Ia meminta masyarakat untuk mendukung dan mengawal kebijakan tersebut.
Kendal menjadi salah satu daerah yang dipercaya sebagai oleh pemerintah pusat Proyek Strategis Nasional (PSN). Yakni dengan diluncurkannya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). “Dengan adanya PSN, maka akan lebih banyak investor masuk. Harapannya bisa membawa kesejahteraan bagi warga Kendal. Sehingga mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Kendal,” tandasnya.
Dengan banyaknya Investor masuk dan dibangunnya industri, maka pemerintah Kendal juga harus cepat tanggap. Salah satunya mempersiapkan tenaga atau sumber daya manusianya. “Baik dengan pemberian pelatihan maupun keterampilan. Sehingga saat banyak pabrik berdiri, Kendal bisa memasok tenaga kerja ke industri-industri yang ada,” tegasnya.
Politisi Partai Gerindra itu mengingatkan untuk pengelola KEK saat ini harus bisa berinovasi. Sebab saat ini harus bersaing Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Dimana lahan telah disediakan pemerintah. Sementara di KEK Kendal, para investor yang masuk harus beli atau bekerja sama dengan PT Kawasan Industri Kendal (KIK). “Kalau tidak ada inovasi dan kreativitas, maka Kendal akan tertinggal jauh dari Batang,” imbuhnya. (web/bud/bas)