30 C
Semarang
Monday, 13 October 2025

62 Pengurus Fatayat NU Kota Semarang Dilantik

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Sebanyak 62 pengurus Fatayat NU Kota Semarang dilantik untuk masa khidmat untuk lima tahun kedepan. Dengan kepengurusan yang baru, pihaknya siap untuk berkolaborasi demi kemajuan Kota Semarang.

“Kader Fatayat harus memiliki bekal pendidikan agar dapat berguna di keluarga maupun masyarakat. Progam juga sudah disiapkan meliputi pengembangan organisasi kader, hukum politik advokasi, pendidikan dakwah, kesehatan lingkungan hidup, seni sosial, litbang dan informasi,” ungkap Ketua Pimpinan Cabang Fatayat NU Kota Semarang terpilih Istigfharoh, di sela-sela pelantikan dan rapat  kerja PC Fatayat NU Kota Semarang Masa Khidmat 2022-2027, di Gedung Moh Ikhsan Balaikota Semarang, Minggu (6/11/2022).

Istigfhroh melanjutkan, dalam masa kepemimpinan lima tahun ke depan, dia bertekad akan membentuk ranting di seluruh kelurahan. Tercatat hingga kini baru 95 ranting atau setingkat kelurahan terbentuk.

“Total 177 ranting bisa diresmikan agar kiprah Fatayat semakin dapat menjangkau masyarakat luas,” jelasnya. Dalam kesempatan itu, juga diluncurkan  website Fatayat NU Kota Semarang.

Sementara itu, Istri Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah, Krisseptiana Hendrar Prihadi mengungkapkan, peran perempuan sangat dibutuhkan untuk peduli terhadap perempuan, anak dan lingkungan. Selain itu, Fatayat NU Kota Semarang diharapkan tetap utuh, solid dan semakin membumi.

“Lima tahun ke depan dengan keaktifan peran perempuan harus lebih maju, oke dan lebih berdampak untuk anak-anak dan sesama perempuan,” terang Krisseptiana atau yang akrab disapa Mbak Tia.

Ketua Pimpinan Wilayah Fatayat NU Jawa Tengah, Tazkiyyatul Muthmainnah menyampaikan, program yang disusun harus bisa menjawab permasalahan. Salah satunya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Stunting yang masih menjadi persoalan di Kota Semarang. Kader Fatayat harus hadir di masyarakat untuk menjadi solusi. Tak hanya itu, anggota juga harus menjadi public relation agar masyarakat luar semakin mengenal dan mengetahui Fatayat NU. Menurutnya, Kecintaan terhadap NKRI harus  dipelihara sebagai warisan para ulama menjaga persatuan dan kesatuan.

“Contoh AKI (angka kematian ibu) dan stunting, sebagai kader Fatayat juga harus ikut memperhatikan permasalahan ini. Kita hadir untuk menjadi solusi bukan malah sebaliknya menambah persoalan,” tandasnya. (dit/web/bas)

Reporter:
Aditya R

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya