RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Menaman tanaman sayuran secara hidroponik bukan hal baru. Namun menanam sayuran yang dipadukan dengan perikanan dan dirancang seperti kincir angin belum banyak dilakukan oleh masyarakat. Ide ini awalnya tercetus dari salah satu tim dosen peneliti.
Kemudian direalisasikan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk inovasi “Teknologi Akuaponik Model Kincir sebagai Alternatif Budidaya Tanaman Sayuran”, yang dilakukan di Dusun Sabrang, Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.
Pengabdian diketuai Dr. Tri Suwarni W., S.Si., M.Si. Anggotanya Eka Nur Jannah, S.P., M.Sc, Siti Nurul Iftitah, S.P., M.P., Risky Via Yuliantari, M.Eng., Fuad Hilmy, S.T., M.T.. Kemudian mahasiswa jurusan Teknik Mesin yaitu Rizky Joko Setiawan dan Choirul Fatikhin sebagai teknisi mekanik, dan mahasiswa Teknik Elektro, yaitu Muhammad Riko Setyawan dan Muhamad Khoirul Sholeh sebagai teknisi elektrik.
Teknisi mekanik bertugas mendesain dan membuat rangka kincir akuaponik. Sedangkan teknisi elektrik bertugas merencanakan dan memasang intalasi listrik.
“Respons masyarakat, khususnya ibu-ibu kelompok wanita tani (KWT) Dusun Sabrang sangat antusias saat dilakukan penyuluhan terkait akuaponik sistem kincir. Mereka berharap dengan inovasi tersebut bisa menambah pengetahuan, keterampilan, dan meningkatkan produksi dari KWT Dusun Sabrang,” tutur Ketua Tim Pengabdian Dr. Tri Suwarni W., S.Si., M.Si.
Lebih lanjut ia menjelaskan proses pembuatan membutuhkan waktu dan ketelitian yang cermat karena bangun kincir harus disesuaikan dengan lebar dan kedalaman kolam ikan.
Kolam ikan yang digunakan yaitu kolam nila, bisa juga diisi lele. Sedangkan tanamannya adalah sayuran berumur genjah, misalnya pakcoy, sawi caisim, selada hijau, dan selada merah.
Akuaponik sistem kincir merupakan alternatif yang tepat untuk mengoptimalkan hasil, yaitu ikan dan tanaman sayuran.
Keuntungan menggunakan akuaponik sistem kincir ini bisa mendapatkan hasil panen ikan dan tanaman sayuran dalam waktu yang relatif bersamaan. Artinya pemanfaatan air tidak hanya sebagai habitat ikan tetapi bisa menjadi nutrisi untuk pertumbuhan tanaman sayuran yang sedang dibudidayakan.
Air kolam mengandung kotoran ikan yang bisa menjadi nutrisi untuk pertumbuhan tanaman. Selain alatnya yang dapat bertahan lama (bisa dipakai sampai belasan tahun) karena terbuat dari besi, sistem akuaponik kincir bisa menghemat air. Menghemat lahan, serta memberikan sirkulasi pada air dalam kolam dan tanaman. Akuaponik kincir dapat menambah nilai estetika dan kreativitas di bidang pertanian. (*/rls/web/lis)