RADARSEMARANG.COM – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang mengumumkan 78 pemenang lomba dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tingkat Kota Magelang. Jenis-jenis lomba itu meliputi lomba foto lingkungan, K3 (Kebersihan, Ketertiban, dan Keindahan), sekolah adiwiyata, kampung organik, bank sampah dan kreasi daur ulang. Total hadiah yang diberikan kepada pemenang sekitar Rp 290-an juta.
Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Aziz optimistis lomba ini memacu masyarakat lebih peduli kepada lingkungannya. Apalagi, usaha mereka diapresiasi oleh Pemkot Magelang. “Pasti semangat, apalagi hadiahnya ini cukup besar dan pantas,” ungkapnya bersemangat, usai menyerahkan hadiah kepada para pemenang di Pendopo Pengabdian Selasa (20/9).
Lomba ini juga bagian dari program unggulan Pemkot Magelang, yakni Magelang Cantik (Magelang Cinta Organik). Program unggulan itu juga sejatinya untuk mempercantik kota dengan pendekatan kelestarian lingkungan. Utamanya dalam hal pengurangan sampah. “Akhirnya program ini menjadi terhubung dan tersambung. Sembilan program unggulan Pemkot Magelang adalah jurus-jurus untuk menangani segala permasalahan di Kota Magelang, salah satunya dari Magelang Cantik,” paparnya.
Dokter Aziz menargetkan, Kota Magelang memiliki banyak taman atau ruang terbuka hijau. Baik yang dibangun pemerintah, badan usaha, maupun masyarakat. “Saya ingin banyak taman, sehingga paru-paru kota makin baik, lingkungan jadi bersih, tidak ada rumput di pinggir jalan, sehingga kebersihan menjadi bagian hidup kita,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, ia harap semua warga Kota Magelang tidak membuang sampah sembarangan. Maupun melakulan pembakaran sampah. Supaya kualitas air, tanah, dan udara di Kota Magelang terjaga.
Kepala DLH Kota Magelang M Yunus mengatakan, kegiatan lomba di bidang lingkungan hidup ini berdampak besar terhadap kepedulian masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan. Setidaknya, lomba ini menjadi jembatan edukasi, bahwa kepedulian pada lingkungan meliputi tiga unsur. Yakni kebersihan lingkungan, kebersihan air, dan penataan ruang terbuka hijau. “Dari tiga hal itu, kita ingin tanamkan kepada masyarakat agar ikut memelihara itu semua,” inginnya.
Ia juga menekankan kebersihan lingkungan tidak hanya bersih secara visual dan estetika. Lebih dari itu adalah bagaimana tentang pengurangan dan pengelolaan sampahnya. Kata Yunus, ini paling utama. “Tempat pembuangan sampah akhir (TPA) kita itu semakin penuh, kita harus memikirkan supaya volume sampah yang dibuang ke sana semakin berkurang,” imbuhnya.
Ke depan, para juara lomba ini akan digandeng dalam berbagai kesempatan untuk memberi motivasi kepada warga lainnya untuk menjaga lingkungan dengan berbagai cara yang menyenangkan. Seperti mendirikan bank sampah, menghias taman, membuat aneka kerajinan dari limbah sampah, dan sebagainya. “Dari para juara ini kita harap mereka jadi pioner untuk yang lainnya,” jelasnya.
Ketua RW 4 Jambon Gesikan, Kelurahahan Cacaban, Kecamatan Magelang Tengah Joko Budi Sulistyo mengaku lomba ini sangat bermanfaat bagi RW-nya. Hadiah dari lomba tersebut dapat dimanfaatkan kembali untuk pengembangan potensi di lingkungan RW. “Hadiah ini kami kelola lagi, agar tidak memberatkan warga. Karena semua pembangunan di RW dibiayai dari hadiah-hadiah lomba yang kami kumpulkan,” ujar Joko yang juga salah satu pemenang tersebut.
Tahun 2019-2020, RW 4 pernah menerima hadiah sekitar Rp 100 juta. Sedangkan pada kesempatan lomba ini, RW 4 mendapatkan hadiah hampir Rp 25 juta. (put/web)