27.5 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Pendapatan Daerah Tidak Mencukupi, APBD 2022 Defisit Rp 195,3 miliar

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Batang – DPRD Kabupaten Batang menggelar Rapat Paripurna terkait penyampaian Raperda Perubahan APBD 2022 beserta nota keuangan, Kamis (1/9). Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki menjelaskan jika pendapatan daerah dalam APBD 2022 tidak mencukupi untuk membiayai belanja daerah. Sehingga muncul defisit sebesar Rp 195,3 miliar.

“Kami sampaikan perubahan Penerimaan dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah sebagai berikut. Penerimaan Pembiayaan, dalam perubahan APBD ini direncanakan sebesar Rp 237,3 juta, naik sebesar Rp 135,4 juta,” ujarnya dalam rapat Paripurna tersebut.

Angka tersebut persentasenya 132,79 persen dibandingkan penetapan awal sebesar Rp 101,9 juta. Sementara pengeluaran pembiayaan, dalam perubahan APBD masih sama dengan penetapan awal sebesar Rp 42 miliar. Dengan demikian pada komponen Pembiayaan Daerah terdapat surplus pembiayaan sebesar Rp 195,3 miliar. Nominal tersebut digunakan untuk menutup defisit anggaran.

“APBD Kabupaten Batang Tahun Anggaran 2022 yang telah disusun dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2021, dalam perjalanannya perlu dilakukan perubahan dalam rangka penyesuaian target pendapatan dan belanja serta pembiayaan daerah,” terangnya.

Sebelumnya, disebutkan bahwa rancangan Perubahan APBD Kabupaten Batang 2022, pendapatan daerahnya mencapai Rp 1,764 triliun.
Turun sebesar Rp 4,3 miliar atau 0,25 persen dibandingkan penetapan awal. Yaitu sebesar Rp 1,769 triliun. Sementara rincian PAD dalam perubahan APBD direncanakan sebesar Rp 281,1 miliar. Turun sebesar Rp 24,7 miliar atau 8,10 persen dibanding penetapan awal. Yaitu sebesar Rp 305,9 miliar.

“Dalam perubahan APBD ini direncanakan sebesar Rp 1,9 triliun, naik sebesar Rp 131,06 miliar atau 7,16 persen dibandingkan penetapan awal sebesar Rp 1.82 triliun,” kata Lani.

Sementara itu, Belanja Operasi, dalam perubahan APBD direncanakan sebesar Rp 1,4 triliun, naik sebesar Rp 101,4 miliar atau 7,78 persen dibandingkan penetapan awal sebesar Rp 1,3 miliar. Belanja Operasi ini digunakan untuk membiayai belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja hibah serta belanja bantuan sosial. (yan/wan/web/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya