25 C
Semarang
Friday, 20 June 2025

Mahasiswa KKN Undip Beri Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut Anak-anak di Kelurahan Plamongansari

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Mahasiswa KKN Undip Rizki Laila Salsabila memberikan edukasi dan pendampingan kesehatan gigi dan mulut anak-anak di Kelurahan Plamongansari, Semarang (17/7/2022).

Rizki Laila Salsabila melaksanakan program kerja monodisiplin “Rawat Gigimu dengan GULALI”. Program ini akan dilaksanakan dengan edukasi cara merawat kesehatan gigi dan mulut serta menghindari kebiasaan buruk terkait gigi dan mulut yang nantinya akan berdampak pada keadaan gigi tetap dari anak. Selain dilakukan edukasi, pada program ini juga dilakukan pendampingan pada setiap minggunya dengan total 4 minggu pendampingan.

Pada minggu pertama (17/7/2022), mahasiswa KKN dengan dosen pembimbing lapangan Dr. Rr. Karlina Aprilia Kusumadewi, S.E., M. Sc., Akt. itu melakukan edukasi menggunakan boneka tangan mengenai cara menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan GULALI yang meliputi Gosok gigi dua kali sehari, kUnjungi dokter gigi minimal 6 bulan sekali, mengurangi makanan dan minuman yang Lengket serta manis, Asupan bergizi, jangan Lupa berkumur setelah makan makanan yang lengket dan Ingat ganti sikat gigi 3 bulan sekali.

Mahasiswa KKN juga memperlihatkan contoh sikat gigi dengan keadaan bulu sikat gigi yang sudah rusak dan “jeber” yang menandakan sudah saatnya sikat gigi tersebut untuk diganti karena sikat gigi dengan keadaan tersebut kurang mampu untuk membersihkan gigi, gusi dan lidah dengan efektif. “Kami juga memperagakan cara menggosok gigi dengan benar serta meminta masing-masing anak untuk maju dan melakukan kegiatan menggosok gigi dengan medium gigi tiruan seperti yang sudah diajarkan sebelumnya,” kata Rizki.

Selanjutnya, kata Rizki, pada minggu kedua (24/7/2022), anak-anak diminta untuk membawa sikat gigi yang dimilikinya untuk diobservasi apakah sudah saatnya sikat gigi tersebut diganti dengan sikat gigi yang baru, seperti yang telah disampaikan pada minggu 1. “Kemudian, anak-anak juga diminta untuk mempraktikan cara menggosok gigi dengan benar menggunakan sikat gigi baru dan pasta gigi yang telah diberikan. Selanjutnya, anak-anak juga diberikan dan dijelaskan mengenai booklet yang berisikan cara menjaga kesehatan gigi dan mulut serta edukasi mengenai kebiasaan buruk terkait gigi dan mulut yang harus dihindari agar kesehatan dan keindahan gigi tetap selalu terjaga,” sambungnya.

Kemudian pada Minggu 3 (28/7/2022), dilakukan pemeriksaan keadaan gigi pada ketiga anak tersebut dengan mengikuti protokol kesehatan dan standar pemeriksaan yang berlaku, dan pada salah satu anak (usia 10 tahun) didapatkan gigi susu molar satu rahang bawah yang persistensi, yaitu gigi susu yang masih belum tanggal padahal gigi tetap pengganti sudah tumbuh dan muncul dipermukaan.

Gigi tersebut diindikasikan untuk dilakukan pencabutan karena jika dibiarkan akan mengganggu pertumbuhan gigi tetap dari anak dan rasa kurang nyaman juga saat makan karena gigi tersebut sudah goyang tapi belum juga tanggal.

“Pada Minggu 4, setelah mendapatkan izin dari orangtua anak tersebut, kami melakukan pendampingan untuk mengunjungi dokter gigi. Pada kegiatan ini, mahasiswa KKN tak hanya mendampingi anak yang akan dilakukan pencabutan gigi persistensi, tetapi juga melakukan pendampingan terhadap dua anak lainnya yang belum pernah mengunjungi dokter gigi dengan tujuan untuk mengenalkan anak tersebut terhadap dokter gigi dan agar tidak takut lagi untuk mengunjungi dokter gigi,” pungkas Rizki Laila Salsabila. (*/web/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya