27.4 C
Semarang
Friday, 20 June 2025

UPGRIS Tambah Guru Besar Bidang Sastra dan Bahasa Indonesia

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) tambah guru besar dibidang Sastra dan Bahasa Indonsia. Setelah menerima surat keputusan pengangkatan dari Kementerian Pusat.

Pengangkatan guru besar ini diberikan kepada Harjito yang sekarang masih menjabat sebagau ketua Umum Program Studi Pasca Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sanstra Indonesia (PBSI) UPGRIS.

Rektor UPGRIS Sri Suciati mengatakan pengangkatan guru besar ini sebagai wujud nyata UPGRIS menjadi perguruan tinggi yang unggul. “Kemarin saya bilang kami panen doktor, sebentar lagi akan panen profesor,” jelasnya kepada RADARSEMARANG.COM.

Pengangkatan guru besar ini dilaksanakan di Ruang Seminar Gedung Pusat UPGRIS. Menurutnya, kampusnya telah memiliki ratusan doktor yang menjabat sebagai lektor kepala. Tinggal selangkah lagi mereka menjadi guru besar.“Kami masih mengevaluasi. Mengapa mereka belum mengusulkan ke guru besar. Ternyata kendalanya ada di karya ilmiah,” tambahnya.

Ia menambahkan ada tiga guru besar lagi yang harapannya bisa menerima surat keputusan pengangkatan profesor ditahun ini.

Sementara Harjito mengatakan akan komitmen menghasilkan karya yang berguna bagi masyarakat. Oleh karena itu diperlukan kemampuan penulisan yang bisa langsung masuk ke hati pembaca.

“Saya meyakini apa yang dibaca akan berpengaruh yang laur biasa bagi diri mereka. Istilahnya mengakar pada masyarakat. Karya seperti inilah yang akan saya gencarkan,” akunya.

Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah (LLDIKTI) VI Bhimo Widyo Andoko mengatakan dosen yang sudah lekyor kepala dan memiliki kriteria profesor untuk segera mengajukan ke bagian akademik kampus.“Semakin cepat kampus mengajukan guru besar, nanti kami review untuk bidang ilmu yang diprioritaskan,” katanya.

Pihaknya juga mendorong pengangkatan guru besar disertai dengan kemampuan literasi dan kecakapan berbahasa Inggris. Menurutnya perguruan tinggi di Indonesia dalam tahap menuju international yang memiliki hubungan dengan kampus maupun institusi dari berbagai negara.“Perguruan tinggi nantinya memiliki kerjasama baik usaha maupun industri, sebagai seorang guru besar harus cakap berbahasa inggris,” pungkasnya. (kap/web/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya