30 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

KITB Batang Jadi Lokasi Industri Baterai Listrik Terintegrasi

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Batang – Menindaklanjuti penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Investasi/ BKPM dan LG Energy Solution pada tanggal 18 Desember 2020 tentang Kerjasama Investasi Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Grand Package, serta pelaksanaan Groundbreaking pabrik baterai PT. HKML Baterai Indonesia (saat ini berganti nama menjadi HLI Green Power) di Karawang Jawa Barat.

Realisasi proyek investasi strategis (Grand Package) dengan total investasi sebesar USD 9,8 miliar di Halmahera Timur dan Kawasan Industri Terpadu Batang dimaksud terus berlanjut.

LG Konsorsium akan bermitra dengan perusahaan BUMN Indonesia di seluruh rantai nilai produksi, sebagaimana yang tengah berlangsung Seremoni Implementasi Tahap Kedua Industri Baterai Listrik Terintegrasi, yang dilaksanakan pada hari rabu (08/06) dihadiri Perusahaan Konsorsium Presiden LG Energy Solution, MR. Bang Soo Lee, sebagai bentuk komitmen.

Dalam Seremoni tersebut dihadiri langsung Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan perwakilan dari Pemerintah Republik Korea yaitu Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia Park Tae-sung.

Presiden Jokowi mengungkapkan investasi pengembangan pabrik baterai oleh konsorsium LG ini menembus angka sangat besar, yakni sebesar US$ 9,8 miliar atau Rp 142 triliun.

“Dan yang paling saya senangi adalah menyerap tenaga kerja sampai 20 ribu orang, ini jumlah yang tidak kecil. Di mana-mana di dunia saat ini pembukaan lapangan kerja merupakan kunci. Dan yang saya juga senang, investasi dari hulu ke hilir tersebar di beberapa kawasan negara kita, Indonesia,” ungkap Jokowi.

Sementara itu, menurut Direktur Utama KITB, Galih Saksono , ketertarikan para Tenant dalam memastikan untuk menanamkan modalnya di Proyek Strategis Nasional Kawasan Industri Terpadu Batang Tersebut dikarenakan banyak faktor, lahan murah, minim konflik sosial dan UMR yang kompetitif, serta didukung dengan sarana dan prasarana yang cukup lengkap sebagai pendukung dalam menjalankan perusahaan dari luar negeri relokasi ke Indonesia khususnya Kawasan Industri Terpadu Batang.

Hal ini terjawab dengan mulai dibangunya pabrik dari Korea Selatan KCC Glass dengan nilai Investasi lebih dari Rp 5 triliun atau 350 juta USD, kavling lahan seluas 46 hektare, padahal sebelumnya sempat melirik ke Malaysia hingga akhirnya memutuskan ke KITB, diikuti oleh 5 tenant lainya.

“Implementasi Rencana Tahap Kedua Industri Baterai Listrik Terintegrasi diperkirakan bakal menyerap 6000 tenaga kerja, sehingga masyarakat lokal bisa merasakan manfaatnya adanya KITB,”tutur Galih Saksono.

Sementara Komisaris PT KITB, Acmad Fauzie Nur, menambahkan sebagai Direktur Utama PT KIW (Persero), masuknya investor ini membuktikan kepercayaan pelaku usaha terhadap Indonesia.

“Semakin banyaknya investor global yang masuk ke KIT Batang menunjukkan kepercayaan pelaku usaha di dunia bahwa Indonesia adalah tempat yang tepat untuk berinvestasi, dan KIT Batang adalah pilihan terbaik bagi mereka,” ungkap Achmad Fauzie Nur.

Saat ini beberapa Tenant Industri yang sudah masuk, mulai dari KCC Glass, Rumah Keramik Indonesia, Yih Quan Footwear, dan 3 tenant lainnya, bakal membutuhkan puluhan ribu tenaga kerja. Diperkirakan pada 2023, akan dimulai perekrutan tenaga kerja besar-besaran, untuk memenuhi kebutuhan SDM yang berinvestasi di KITB. (sls/svc/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya