RADARSEMARANG.COM, Semarang – Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melakukan verifikasi dokumen terhadap 11.397 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI). Verifikasi pendaftaran bertempat di Universitas Negeri Semarang (UNNES), Kamis (14/4/2022).
Pendaftaran ini merupakan program Government to Government (G to G) ke Korea Selatan (Korsel) untuk sektor manufaktur dan perikanan tahun 2022. CPMI yang lolos verifikasi dan ujian akan berangkat ke Korea Selatan.
Gustin Ayuningtias salah satu peserta asal Pemalang ini bahkan rela berangkat dari Jakarta karena verifikasi dilakukan sesuai dengan alamat terdekat dari KTP.
“Saya sudah menunggu verifikasi ini selama dua tahun. Mencoba peruntungan di Jakarta tapi keinginan untuk mengubah nasib dengan bekerja diluar negeri tidak menyurutkan niat saya,” jelasnya saat ditemui RADARSEMARANG.COM.
Ia menambahkan, berkasnya sudah disiapkan sejak jauh-jauh hari. Bahkan ia izin bekerja dan datang langsung dari Jakarta bersama dengan adiknya. Hal ini dilakukan agar masa depan mereka menjadi lebih baik serta dapat membahagiakan keluarga.
Sementara Endang Susilowati CPMI asal Pati ini sebelumnya pernah bekerja di Korsel. Ia bekerja selama lima tahun disektor manufaktur.
“Saya kembali ke Indonesia karena kontraknya habis. Empat tahun bekerja disini dengan penghasilan pas-pasan membuat saya mencoba peruntungan lagi untuk terbang ke Korsel,” terangnya.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan Jawa Tengah tercatat sebagai provinsi yang banyak menempatkan PMI ke negera-negara asing. Pihaknya menargetkan pada tahun 2022 sebagai tahun penempatan.
“Mengingat kondisi yang kian kondusif untuk kembali melakukan penempatan Pekerja PMI. Kegiatan verifikasi dokumen hari ini adalah salah satu rangkaian dari upaya BP2MI untuk mewujudkan harapan tersebut,” jelasnya.
Menurutnya, tingginya minat CPMI untuk mengikuti program G to G karena adanya perlindungan dari BP2MI dari berbagai bentuk kejahatan yang mengintai.
“Totalnya dari Jawa Tengah ada 11.397 CPMI. Telah ada 1.650 yang melakukan verifikasi dokumen pada 11 April 2022 dan 2.500 CPMI pada 12 April 2022,” terangnya.
Pihaknya membentuk satuan Satgas dan merilis kredit tanpa agunan (KTA) bersama bank pemerintah dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) PMI dengan bunga enam persen. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pelindungan dan penghormatan bagi para PMI sebagai penyumbang devisa terbesar kedua setelah sektor migas, yaitu Rp 159,6 triliun. (cr4/web/bas)