RADARSEMARANG.COM, Salatiga – Salatiga mempunyai implikasi langsung terhadap lalu lintas keluar masuk orang asing di wilayahnya. Hal ini tentunya berdampak positif. Akan tetapi, banyaknya orang asing tentu memiliki imbas yang negatif, di antaranya penyalahgunaan izin hingga pelanggaran lainnya di bidang keimigrasian.
Kanwil Kemenkumham Jateng melalui Kanim Kelas I TPI Semarang menggelar Rapat Koordinasi Pengawasan orang asing tingkat kota Salatiga, Selasa (22/2/2022), di Hotel Laras Asri Salatiga.
Kakanwil Jateng A. Yuspahruddin mengatakan bahwa pengawasan terhadap orang asing memang tugas dari imigrasi, namun juga perlu kontribusi dari berbagai pihak terkait sehingga pengawasan yang dilakukan menjadi maksimal.
Ia menyadari, Imigrasi memang bertugas melakukan pengawasan. Baik terhadap lalu lintas, maupun pengawasan terhadap keberadaan dan kegiatan orang asing. Oleh karena itu tim ini perlu dibentuk.
“Tidak mungkin imigrasi bekerja sendirian dalam mengawasi orang asing, apalagi di kondisi sekarang ini kita harus saling bertukar informasi, mendekatkan diri, untuk sama sama melakukan pengawasan,” katanya.
Yuspahruddin juga menyinggung soal Beneficial Ownership (BO) atau prinsip mengenali pemilik manfaat. Ia mencontohkan semisal ada orang asing yang memiliki pabrik namun atas nama orang Indonesia, maka hal tersebut perlu dilakukan pendalaman. Untuk itu menurutnya, dalam anggota TIMPORA perlu adanya unsur notaris. Mengingat Kemenkumham melalui Ditjen AHU memiliki kewajiban untuk menerapkan prinsip mengenali pemilik manfaat.
“Saya berharap timpora dapat menggandeng notaris, untuk bisa memantau siapakah pemilik manfaat dari sebuah perusahaan,” ujarnya menambahkan.
Kakanim Semarang Guntur Sahat Hamonangan dalam laporannya berharap melalui rakor ini Timpora Salatiga dapat mewujudkan pengawasan dan penegakan hukum keimigrasian yang optimal.
Terdapat dua metode dalam mengawasi keberadaan orang asing. Pertama administratif dan kedua yang dilakukan bersama-sama misal dengan TIMPORA secara on the spot atau melalui sistem kita. Orang asing disini (Salatiga) rata-rata sebagai missionaris dan pelajar.
Turut menghadiri rakor Kepala Bagian Program dan Humas Budhiarso Widhyarsono, Karutan Kelas IIB Salatiga Andri Lesmano, Jajaran Kanim Semarang serta seluruh anggota TIMPORA Salatiga. (ifa/web/bas)