RADARSEMARANG.COM, Semarang – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Tengah masih terus mengusahakan dan terus mendorong kecukupan guru di Jateng. Dalam hal ini PGRI meminta agar pemerintah memenuhi kuotanya yang sudah disiapkan dengan sebaik-baiknya.
Wakil Ketua PGRI Jateng Dr Bunyamin berharap, melalui seleksi atau rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) bagi guru honorer, kebutuhan guru untuk tahun ini bisa dicukupi dengan maksimal.
“Kami berharap banyak, untuk seleksi P3K tahap II ini, kekurangan guru bisa dicukupi tahun ini melalui koordinasi masing-masing Pemda atau Pemprov. Dengan begitu pelayanan pendidikan akan lebih optimal,” kata Bunyamin kepada RADARSEMARANG.COM Rabu (24/11/2021).
Sebelumnya, pada Oktober lalu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN), Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), secara resmi mengumumkan 173.329 guru honorer lulus ujian seleksi pertama guru P3K.
Meski demikian, angka tersebut dinilai masih jauh dari yang diharapkan PGRI Jateng. Menurut Bunyamin pendidikan merupakan urusan wajib dan dasar pertama yang harus dilayani pemerintah.
Saat ini keebutuhan guru merupakan hal yang urgen dan penting untuk dicukupi. Dengan itu PGRI memberi dorongan untuk guru honorer ikuti seleksi menjadi P3K. Sehingga keberadaan guru diakui dan mendapatkan penghargaan yang pantas sebagai pegawai.
“Rasio kebutuhan guru dengan kuota di masing-masing daerah belum semuanya sama atau sesuai. Peran guru disebutnya tidak tergantikan meskipun pada era serba teknologi seperti saat ini,” tuturnya.
Menurutnya, pendidikan itu berbicara persoalan hidup. Walaupun ada teknologi, peran guru tidak tergantikan. Para guru berperan mendampingi kepribadian anak didik, supaya bertanggung jawab dan mengerti bangsa dan negaranya.
Sementara itu, Ketua Biro Pengembangan Profesi PGRI Jateng Agung Purwoko menyatakan, pihaknya memberikan pendampingan kepada para guru honorer yang akan mengikuti seleksi P3K. Salah satunya dengan memfasilitasi mereka mengikuti simulasi tes dan serangkaian kegiatan pelatihan.
Pada seleksi tahap kedua ini, PGRI Jateng memberikan pendampingan kepada 10.091 peserta dari seluruh kota dan kabupaten di Jateng.”Ini merupakan bagian dari kepedulian kami terhadap guru-guru honorer. Secara psikologi, mereka perlu dibantu agar percaya diri. Kami memberikan kekuatan mental, dan yang terpenting kami siap secara kompetensi, baik teknis, manajerial maupun sosiokultural,” ungkapnya.
Peserta juga diminta untuk membawa 4 modal pokok keyakinan yakni suka belajar dengan keras, suka belajar dengan cerdas, suka belajar sampai tuntas, dan suka belajar dengan ikhlas. (bam/bas)