RADARSEMARANG.COM, SEMARANG-Sebagai wujud solidaritas dan kepedulian terhadap penanganan pandemi Covid-19 di Jateng, khususnya Kota Semarang, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Jateng melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) membantu 250 tabung oksigen untuk empat rumah sakit (RS) di Kota Semarang. Kerempat rumah sakit tersebut, RSUP dr Kariadi 100 unit tabung oksigen, RS Hermina Banyumanik 40 unit, RS William Booth 50 unit, dan RS St Elisabeth 60 unit.

Penyerahan bantuan dilakukan di Ruang Suwelagiri Lantai 6 KPw Bank Indonesia Provinsi Jateng Jalan Imam Bardjo nomor 4 Kota Semarang Jumat (8/10) kemarin. Bantuan 250 tabung oksigen tersebut diserahkan secara simbolis oleh Kepala KPw BI Jateng Pribadi Santoso kepada Direktur Sumber Daya Manusia (SDM), Pendidikan, dan Penelitian RSUP dr Kariadi Semarang Dr dr Dodik Tugasworo Pramukarso Sp.S (K), Direktur RS St Elisabeth Dr Nindyawan Sp.B, Direktur RS William Booth Semarang drg Erwita Dinarsari MARS, dan Direktur RS Hermina Banyumanik, yang dalam hal ini diwakilan oleh Staf Radiologi Raka Sinaga.
Bantuan tabung oksigen ini sebenarnya tidak hanya keempat rumah sakit yang sangat membutuhkan tersebut. Namun Bank Indonesia juga memberikan bantuan serupa di beberapa rumah sakit lain di wilayah Jateng melalui kantor perwakilan Bank Indonesia di Solo, Tegal, dan Purwokerto.
“Ketika bulan Juni, Juli, hingga Agustus, sempat positive rate Covid-19 sangat tinggi sehingga banyak rumah sakit mengalami kekurangan oksigen. Terutama di kota-kota besar. Harapannya dengan ketersediaan tabung yang lebih banyak, akan membantu teman teman di garda depan RS bisa memberikan pelayanan dengan baik,” kata Pribadi Santoso kepada wartawan.
Dengan adanya bantuan tabung oksigen, kata Pribadi, Bank Indonesia ingin berpartisipasi dalam penanganan Covid-19 di rumah sakit tersebut. “Meski begitu, kami tak mengharapkan kasus Covid-19 meninggi lagi. Tapi kita tetap harus berjaga-jaga, untuk membantu pelayanan yang baik kepada masyarakat yang membutuhkan,” tandasnya.
Menurutnya, persoalan kesehatan tak berdiri sendiri. Maka seluruh sektor harus saling membantu dan menyangga. Sebab, penanganan kesehatan juga ada kaitannya dengan perekonomian, kemiskinan, serta kesejahteraan.
“Apabila pandemi Covid-19 ini bisa ditangani dengan baik, maka akan memberikan kehidupan lebih baik di masa new normal. Bersyukur, saat ini perkembangan kasus Covid-19 di sejumlah daerah di Jateng sudah menunjukkan penurunan kasus,” katanya.
Meski terjadi penurunan kasus Covid-19, semua pihak tetap harus meningkatkan kewaspadaan agar tidak sampai terjadi gelombang ketiga Covid-19. Karena itu, harus meningkatkan vaksinasi secara merata. “Dengan adanya vaksinasi yang merata, nanti kalau ada kenaikan kasus Covid-19, tidak akan menimbulkan kenaikan BOR atau tidak parah,” harapnya.
Melalui dukungan dan sinergi ini, Bank Indonesia berharap semua pihak bisa bersama-sama mengatasi pandemi Covid-19 dengan baik dan sigap serta antisipatif. “Sehingga, roda perekonomian yang didukung aspek kesehatan bisa berjalan lebih baik dan berkesinambungan,” pungkasnya. (bis/ida)