RADARSEMARANG.COM, Purwokerto – Institut Teknologi (IT) Telkom Purwokerto miliki pemimpin baru yaitu Dr. Arfianto Fahmi, S.T., M.T., IPM yang akan menjabat hingga Austus 2025.
Prosesi Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Rektor IT Telkom diselenggarakan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Kegiatan dilaksanakan secara secara hybrid (online dan offline), dari dua lokasi berbeda, yaitu kampus IT Telkom Purwokerto dan Kantor Badan Pelaksana Kegiatan Yayasan Pendidikan Telkom di Bandung pada Senin (2/8/2021).
“Dalam masa jabatan 2021-2025 ini, saya yakin bisa menjadikan IT Telkom Purwekerto sebagai world class university. Untuk mewujudkan visi tersebut, saya punya misi berupa program jangka pendek, menengah dan jangka panjang,” papar Dr. Arfianto Fahmi.
Dr. Arfianto Fahmi menjadi Rektor IT Telkom Purwokerto menggantikan Dr. Ali Rokhman, M.Si yang telah memimpin di IT Telkom Purwokerto selama empat tahun. Selama menjabat sebagai Rektor, Dr. Ali Rokhman telah memperluas jaringan kerjasama dengan perguruan tinggi di luar negeri dan berhasil menelurkan akreditasi perguruan tinggi dengan status “Baik Sekali” dari BAN-PT.
“Dr. Ali Rokhman sudah membawa IT Telkom Purwokerto berhasil menduduki Peringkat ke-2 Perguruan Tinggi di Indonesia dalam ajang World’s Universities with Real Impact (WURI) tahun 2021. Sebuah prestasi yang membanggakan dan saya berkomitmen untuk bisa membawa IT Telkom Purwokerto ke tingkat dunia seperti yang telah dilakukan oleh Dr. Ali,” ujar Arfianto Fahmi.
IT Telkom Purwokerto resmi meluncurkan dua program studi (prodi) baru yaitu Bisnis Digital dan Desain Produk pada bulan Juli lalu. Ini adalah tanggungjawab yang besar bagi rektor Arfianto untuk menjadikan prodi tersebut bersaing dengan prodi serupa di perguruan tinggi lain yang sudah lebih senior.
“Ini bukan pekerjaan mudah namun sangat berat. Saya harus bisa membawa prodi lama ataupun prodi baru untuk bisa bersaing dengan universitas nasional dan internasional. Saya akan melakukan monitoring diseluruh bagian, mencari solusi dari setiap masalah, melakukan evaluasi berjangka, mengoptimalkan program unggulan yang sudah berjalan dan membuat inovasi sistem atau program baru lagi agar bisa beradaptasi dengan kebutuhan di sektor industri,” ujar Rektor Arfianto. (sls/bas)