RADARSEMARANG.COM, Semarang – Masih rendahnya jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, dalam menguasai teknologi otomasi industri, khususnya aplikasi praktis Programmable Logic Controller (PLC), Human Machine Interface (HMI), dan Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) mendorong Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (Undip) mendirikan Pusat pelatihan otomasi industri Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro.
“Ini merupakan sebuah gagasan solusi nyata kami, dalam meningkatkan SDM yang unggul dan terampil dalam penguasaan teknologi informasi dan lulusan sekolah Vokasi Undip harus mempunyai sertifikat kompetensi sebagai pendamping ijazah,” ungkap Dekan Sekolah Vokasi Undip, Prof. Dr. Ir. Budiyono, kepada RADARSEMARANG.COM, Jumat (23/10/2020).
Untuk mewujudkan lulusan yang kompeten, Pusat pelatihan yang berada di lingkungan kampus Universitas Diponegoro itu juga menyediakan layanan jasa berupa pelatihan otomasi industri bagi masyarakat umum untuk siswa sekolah menengah kejuruan, mahasiswa, pegawai industri dan masyarakat umum.
“Luaran yang dihasilkan adalah penerbitan sertifikat bagi peserta yang telah menyelesaikan pelatihan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan,” tutur Budiyono.
Budiyono menargetkan di tahun pertama Pusat Pelatihan Otomasi Industri mampu menerbitkan kurang lebih 50 sertifikat dan terus meningkat di tahun-tahun selanjutnya.
“Pada tahun pertama kegiatan ini dihasilkan lima puluh lima peserta pelatihan yang mendapatkan sertifikat kompetensi dari BNSP,” imbuhnya.
Sementara itu Priyo Sasmoko, S.T., M.Eng dari Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK) Pusat Pelatihan Otomasi Industri mengatakan, dengan kompetensi yang meningkat dan tepat peserta pelatihanakan lebih mudah diserap oleh industri.
“Dengan tingginya penyerapan tenaga kerja, tentu akan mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan status sosial ekonomi masyarakat,” ujar Priyo Sasmoko.
Bagi industri sendiri, tambah Priyo akan memudahkan mereka dalam memenuhi kebutuhan sumber daya manusia baru maupun meningkatkan kemampuan tenaga kerja yang sudah ada.
“Outputnya tentuk akan meningkatkan produktivitas dan memberi kontribusi yang lebih besar pada perekonomian negara” tandas pengajar Sekolah Vokasi Undip ini. (sls/bas)