31.8 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Komitmen Grab Bagi Kota Semarang Menyongsong Tatanan Hidup Baru

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Grab Indonesia telah menghadirkan tiga layanan baru di Semarang untuk mendukung mitra, masyarakat, dan juga UMKM di tengah pandemi. Yaitu GrabMart, GrabAssistant dan GrabProtect. Layanan ini hadir untuk mendukung segala macam aspek untuk terciptanya perekonomian digital lebih cepat.

Menurut Head of West Indonesia Grab Indonesia Richard Aditya, layanan itu salah satu cara Grab merespons dampak COVID-19 yang telah menjadi tragedi kemanusiaan berskala global. Yang tak pernah terjadi sebelumnya, dan telah membawa dampak pada mata pencaharian jutaan jiwa.

“Oleh karena itu, upaya kami membantu mengatasinya, termasuk sejumlah hal yang masih harus dilakukan sebagai bagian dari penanganan pandemi ini. Kami berusaha menyiapkan langkah kami menuju masa depan seiring dengan hadirnya tatanan baru atau ‘new normal’ paska pandemi,” tutur Richard Aditya saat peluncuran program #TerusUsaha secara virtual press Conference, Kamis (23/7/2020).

Acara peluncuran program #TerusUsaha ini, diikuti Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Sekda Kota Semarang Iswar Aminuddin yang mewakili Walikota Semarang Hendrar Prihadi, dan Direktur Eksekutif Tenggara Strategics, Riyadi Suparno.

Menurut Richard Aditya, Layanan GrabMart dan GrabAssistant hadir untuk memberikan kesempatan pendapatan tambahan, bagi mitra pengemudi GrabBike dan GrabCar di tengah pandemi. Grab juga menghadirkan layanan GrabProtect, armada khusus pertama di Indonesia yang memberikan perlindungan tambahan bagi mitra pengemudi dan pelanggan. Yakni berupa partisi dari plastik tebal untuk keamanan perjalanan.

“Sebagai Ibu Kota Jawa Tengah, Semarang tentunya jadi pusat berputarnya roda perekonomian di provinsi tersebut. Grab hadir untuk mendukung segala macam aspek untuk terciptanya perekonomian digital lebih cepat melalui program #TerusUsaha,” paparnya.

Selain itu, setelah transportasi serta pengantaran yang cepat dan mudah, Grab juga membantu mendigitalisasi para pekerja informal dengan menghadirkan inisiatif yang ada beberapa kota di Jawa Tengah. Termasuk di Kota Semarang.

Peluncuran program #TerusUsaha membantu mempercepat proses digitalisasi UMKM. Berisi rangkaian solusi dalam mendukung inisiatif #BanggaBuatanIndonesia milik pemerintah, untuk melatih dan meningkatkan daya saing bisnis kecil, dalam menghadapi ekonomi digital.

Richard Aditya menjelaskan, program #TerusUsaha mencakup digitalisasi pedagang pasar tradisional, mendukung usahawan lokal, pemberian pinjaman modal usaha bunga 0%, penggunaan aplikasi digitalisasi bisnis GrabMerchant, kesempatan individu yang kehilangan pekerjaan bergabung dalam GrabKios.

Penyediaan microsite khusus www.grabforgood.id untuk memberi pelatihan keterampilan dan pertumbuhan bagi bisnis kecil, serta Akselerator UMKM yang bermitra dengan Sahabat UMKM dalam menyediakan program pelatihan dan dukungan bagi pemilik usaha kecil.

“Solusi digital ini diharapkan dapat membantu banyak pihak segera menghilangkan kata susah dalam kamus hidup mereka, dan menciptakan semangat #TerusUsaha untuk terus bergerak maju,” urainya.

Memberi Dampak Ketahanan Ekonomi

Direktur Eksekutif  Tenggara Strategics Riyadi Suparno mengatakan, Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics bulan Januari 2020 melakukan studi riset di kota Semarang. Hasilnya, gig workers termasuk UMKM di empat layanan Grab yakni GrabBike, GrabCar, GrabFood, dan GrabKios, secara keseluruhan sudah berkontribusi sebesar Rp 872 miliar untuk perekonomian Semarang. Riset juga mencatatkan meningkatkan kualitas hidup pekerja lepas hingga 6 persen.

“Riset ini menemukan bahwa gig economy yang didukung oleh teknologi Grab, telah memberi dampak bagi ketahanan ekonomi Semarang. Mitra Grab yang disurvei menyatakan, Grab tidak hanya menawarkan peluang ekonomi yang lebih baik bagi pekerja informal (yang merupakan 56,5 persen dari total tenaga kerja Indonesia). Tetapi juga meningkatkan pertumbuhan bisnis kecil dan menciptakan lapangan pekerjaan di luar platform Grab,” urainya.

Kerja Sama Semua Pihak

Mewakili Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Sekda Kota Semarang Iswar Aminuddin menyampaikan apresiasi, dari peluncuran program #TerusUsaha untuk mendigitalisasi UMKM yang dijalankan oleh Grab, maupun hasil riset terbaru tersebut. Riset ini menjadi bukti bahwa peran pekerja informal yang sudah berdigitalisasi, mampu memberikan dampak positif untuk perekonomian.

“UMKM merupakan tulang punggung perekonomian daerah dan keberlangsungan usaha mereka harus didukung dengan kerja sama yang baik antara semua pihak. Pemerintah juga berterima kasih dengan diadakannya program #TerusUsaha dan semua dukungan yang sudah diberikan untuk masyarakat,” jelas Iswar Aminuddin.

Teknologi Mengembangkan Usaha

Pelaku UMKM Cahyo Widodo (42 tahun), benar-benar merasakan manfaat dari teknologi Grab dalam mengembangkan usaha warungnya. Sejak bergabung dengan GrabKios, transaksi di warungnya semakin banyak. Hingga penghasilan meningkat sampai 70 persen per bulan.

“Saya mengubah konsep warung dengan menambahkan tempat nongkrong agar pembeli bisa minum kopi dan bersantai sejenak di tempat saya. Sambil melayani pembeli, saya juga rajin menawarkan isi pulsa atau membayar tagihan melalui aplikasi GrabKios,” ungkapnya.

Meski dalam keterbatasan fisik, Widodo terus berusaha melengkapi warungnya. Melalui status di WhatsApp, ia memberitahu bahwa warungnya bisa melakukan isi ulang pulsa, membeli token listrik, serta membayar berbagai tagihan.

“Ini juga merupakan pertama kalinya saya membuka rekening bank untuk menyimpan uang. Sekarang, selain bisa menambah pendapatan untuk menyekolahkan anak dan merenovasi warung, saya punya modal untuk membuka usaha lainnya,” kisahnya. (fiq/web/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya