RADARSEMARANG.COM, Semarang – Setelah melalui pelatihan intensif selama enam bulan, program Madhang yang diselenggarakan oleh Sampoerna untuk Indonesia bekerja sama dengan Bedo (Business & Export Development Organization) memilih sejumlah UMKM di kota Semarang untuk mendapatkan fasilitas bedah dapur dan bantuan pengadaan alat. Penyerahan bantuan ini dilakukan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi secara online melalui Zoom Meeting, pada hari senin (8/6/2020).
“Saya sangat mengapresiasi program dsri Madhang dan Bedo. Saat ini kita mengalami pengalaman yang baru terkait situasi Covid-19, dimana tiba-tiba ada pembatasan masyarakan dan masyarakat harus dirumah, sehingga perlu ide-ide baru dan inovasi baru,” kata Wali Kota yang akrab disapa Hendi.
Menurutnya, standar kesehatan dan strategi bisnis, yang sudah dilatih oleh tim trainer Bedo dalam program ini paling tidak dapat memberikan bekal berjualan dengan konsep manajemen yang lebih baik. Ditambah dengan keterlibatan Sampoerna Untuk Indonesia yang juga memberikan bantuan bedah dapur dan pengadaan alat untuk UMKM Terpilih.
“Ini akan membuat UMKM terpilih semakin semangat memajukan usahanya dan yang belum terpilih jangan pantah arang, karena ilmum yang diperoleh dalam pelatihan akan sangat berguna,” kata Wali Kota Hendi.
Pelatihan intensif kepada 30 UMKM kuliner kota Semarang selama enam bulan ini melalui penyelenggara Bedo. Menurut Program Manager Bedo, Jeff Kristianto, bertujuan memberdayakan UMKM melalui ibu rumah tangga sehingga bisa menambah sekaligus membangkitkan kembali resep masakan keluarga yang otentik Kota Semarang.
“Kita bersama Sampoerna Untuk Indonesia di dalam program ini ingin mengangkat taraf hidup keluarga, sekaligus mengangkat kearifan lokal untuk melestarikan masakan warisan,“ ungkap Jeff Kristianto.
Pelatihan yang diberikan sendiri menurut Jeff Kristianto menggunakan metode arisan, yaitu para Trainer hadir di rumah UMKM bersama dengan 5 UMKM lainnya sehingga proses pembelajaran lebih santai, dan tidak mengganggu jam kerja para UMKM.
“Materi yang dibawakan pelatihan tentang penataan barang dengan konsep 5S , pembukuan usaha, menentukan harga jual, mengemas dan menampilkan produk, inovasi produk, pengetahuan tentang keselamatan kerja sampai pada proses produksi yang higienis,” jelasnya.
Dia berharap seluruh peserta UMKM kuliner kota Semarang, tidak hanya mampu melewati situasi Covid-19 ini, tetapi juga dapat mengembangkan usahanya dan terus mengenalkan masakan-masakan khas kepada masyarakat. (sls/bas)