Untuk pembeli yang ingin makan di tempat, disediakan 2 meja besar dengan kapasitas sekitar 12 orang. Karena sebagian besar yang datang ke warung Nasi Goreng Babat Iso Keluh Kesah ini memesan untuk dibawa pulang atau secara online, maka tidak disediakan terlalu banyak meja di tempatnya. Satu porsi nasi goreng babat dihargai Rp 20 ribu.
Keluh Kesah berawal dari pemilik warung Rioatmoko yang tidak lagi bekerja gara-gara pandemi Covid-19 di 2020. Ia memutuskan berjualan nasi goreng babat. Keluh Kesah dipilih sebagai nama sebagai simbol keresahannya karena efek pandemi. Nyatanya nama tersebut membawa hoki.
Karena tidak punya lapak, ia mengubah teras rumahnya menjadi dapur. Tak ada tempat khusus untuk pembeli yang datang ke tempat tersebut. Karena saat pandemi ada larangan berkumpul, maka Rioatmoko mengandalkan penjualan secara online.
Ternyata nasi goreng babat bikinannya banyak diminati pencinta kuliner. Tiap hari, puluhan driver online antre di depan rumahnya, menunggu pesanan konsumen siap diantarkan. Hingga akhirnya ketika pandemi sudah mulai membaik, ia memutuskan membuka warung di daerah Banyumanik hingga saat ini. (mg2/mg3/ton)