Saking lelahnya, ia pun bergabung dengan koran ini. Fadia begitu ia disapa, mengaku penasaran dengan rasa bubur yang viral, dan terkenal di dunia kuliner malam Ibu Kota Jateng. “Penasaran aja sih mas, soalnya tahu dari teman. Pas kebetulan di Semarang, saya sempatkan mampir,” katanya.
Waktu di layar smartphone koran ini menunjukkan pukul 00.30. Satu per satu pesanan pun mulai diantarkan. Termasuk koran ini yang memesan bubur ayam, dengan lauk koyor. Ada pula lauk lain, seperti telur puyuh, cakar ayam, sate usus dan lainnya yang juga menggoda selera.
Total selama 1,5 jam para pelanggan sabar menunggu semangkuk bubur ayam yang lezat. Setimpal dengan penantian panjang untuk menikmati bubur ayam, ataupun lontong sayur lengkap dengan sambal goreng dan opor ayam. “Rasanya memang enak, harganya juga nggak mahal, pantes kalau pengunjung rela antre,” tambah wanita asal Surabaya ini.
Dari segi harga, bisa dibilang cukup terjangkau. Bubur ayam dibanderol Rp17 ribu, sementara bubur sayur Rp 18 ribu, lontong sayur telur ayam suwir Rp 22 ribu, lontong sayur telur Rp 14 ribu, dan lontong sayur telur dan paha Rp 24 ribu. (den/ton)