RADARSEMARANG.COM, Semarang – Setelah seharian menjalankan ibadah puasa, di bulan suci Ramadhan, umat muslim biasanya menjalani buka puasa, untuk membatalkan puasa. Beragam menu biasanya hadir di meja makan setiap keluarga muslim di Indonesia.
Menu mulai makanan berat hingga ringan yang menggugah selera tersaji, termasuk menu tradisional yang menjadi ciri khas masing-masing daerah. Yang menarik, dari ratusan bahkan ribuan makanan tradisional yang ada di Indonesia, selalu ada nama-nama unik makanan, yang mengundang rasa penasaran orang untuk mencicipi.
RADARSEMARANG.COM merangkum 5 nama unik makanan tradisional yang ada di tanah air, tidak hanya unik namanya, namun makanan ini juga lezat dan pas banget untuk di santap saat buka puasa. Berikut, 5 nama unik makanan itu ya guyss:
1.Jongkong
Namanya Jongkong ya, bukan jongkok. Ini adalah kue tradisional asal Medan, yang selalu hadir menjadi santapan warga Medan saat berbuka puasa. Tekstur makanan ini cukup lembut, dengan rasa manis yang cukup menggoda, sehingga cocok nih buat menu buka puasa.
Jongkong terbuat terbuat dari bahan dasar tepung beras yang dicampur dengan santan kelapa dan gula merah, lalu dibungkus menggunakan daun pisang. Di sajikan saat masih hangat, semakin membuat setiap orang yang menyantap makanan khas ini, tak mau berhenti mengunyah.
Jongkong sendiri adalah kue tradisional khas masyarakat Melayu di pesisir pantai Selat Malaka. Selain di bulan Ramadhan, orang akan sulit menemukan penjual kue ini. Jadi, kalau ingin menikmati Jongkong Medan, datanglah saat bulan puasa, akan banyak pedagang kue yang menjajakan kue Jongkong.
2. Kicak
Namannya hampir mirip dengan nama binatang, yang suka merayap di dinding, cicak ya. Ini adalah makanan khas Jogjakarta, khususnya kampung Kauman. kicak terbuat dari ketan yang ditumbuk halus. Kudapan ini sangat populer dikalangan warga Jogja dan banyak di buru untuk di jadikan takjil.
Makanan tradisional yang hanya ada di bulan Ramadhan ini, memilik cita rasa yang memadukan rasa gurih dan manis. Rasa gurih dari kelapa parut dan kuah santan, sementara manis legit dari nangka, gula merah, dan beras ketannya.
Saat bulan puasa, kita akan mudah menjumpai Kicak, di jajakan pedagang kue yang menggelar dagangannya disepanjang jalan Kauman, Jogjakarta, yang letaknya tak jauh dari Alun-alun Jogja. Penasaran ingin merasakan Kicak?
3. Pakat
Mendengar namanya agak aneh, Pakat. Ini adalah makanan tradisional khas Mandailing, Tapanuli yang hanya hadir di bulan Ramadhan saja. Bagi warga Tapanuli Utara, berbuka puasa tanpa Pakat serasa kurang lengkap. Karena itu tak heran, jika kita akan dengan mudah menjumpai penjual Pakat di Tapanuli.
Pakat adalah rotan muda yang di bakar, setelah di rasa tingkat kematangannya cukup, rotan muda atau pakat ini di jadikan lalapan yang nikmat saat berbuka puasa. Jadi, jika orang biasanya menjadikan sayur seperti timun dan kol sebagai lalapan,maka warga Tapanuli menjadikan rotan yang masih berusia muda sebagai menu lalapan.
Saat bulan Ramadhan, tidak hanya di Tapanuli Selatan, makanan khas suku Mandailing ini, kita juga akan mudah menjumpai pedagang Pakat, yang tengah membakar rotan muda di sepanjang jalan di kota Medan, Sumatera Utara.
4.Kolak Ayam
Kalau biasanya kita mengenal kolak, sebagai minuman yang memadukan santan, gula aren, dengan bahan baku utama pisang atau singkong, namun bagi warga Gresik, kolak tak hanya sekadar itu, namun ada tambahan suwiran ayam dan bawang perai di dalamnya.
Uniknya, Kolak Ayam ini hanya di sajikan warga Desa Gumeno, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, sebagai takjil di bulan Ramadhan. Suguhan kolak ayam ini, merupakan tradisi turun temurun warga desa Gumeno. Jadi, jangan heran anda akan sulit menikmati kolak ayam ini, selain di desa Gumeno.
5.Sate Susu
Meski mayoritas warganya menganut agaman Hindu ,namun umat muslim di Bali tetap bisa menikmati dengan khusyuk dan tenang bulan suci Ramadhan, termasuk menikmati takjil khas pulau dewata yang selalu hadir di menu buka puasa yakni Sate Susu.
Sate susu terbuat dari puting susu sapi di campur dengan susu dan bumbu khas, untuk kemudian di bakar layaknya sate umumnya. Jika anda kebetulan sedang berada di pulau Bali dan ingin menikmati sate khas ini, datanglah ke kampung Jawa, kota Denpasar Utara. Sate Susu hanya di jual di kampung ini dan itu adanya di bulan Ramadhan. (Sls)