RADARSEMARANG.COM – Nasi gandul merupakan makanan khas Pati. Tetapi di Kota Semarang banyak tempat untuk mencicipi kelezatannya. Salah satunya nasi gandul Pak Memet. Dengan cita rasa khas dan lezat membuat makanan ini menjadi incaran pecinta kuliner.
Tempatnya cukup sederhana. Hanya warung tenda. Tepatnya di Jalan Dokter Cipto No.12, Bugangan, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang.
Buka setiap hari mulai pukul 16.30 WIB -21.30 WIB. Warung nasi gandul Pak Memet tidak pernah sepi pengunjung. Begitu warung tenda dibuka, satu per satu pemburu kuliner nasi gandul langsung berdatangan.
Nasi gandul Pak Memet sudah berjualan sejak 1990. Sampai sekarang masih dipegang generasi pertama. Selama kurang lebih 32 bertahan merupakan buah kerja keras dan terus menjaga cita rasa nasi gandul yang dibuat. “Rasa itu relatif, tidak bisa disamakan dengan warung lainnya, semua tergantung pelanggan. Tetapi sampai sekarang masih banyak diburu pecinta kuliner,” kata pemilik warung Nasi Gandul, Pak Mamet.
Ia mengaku untuk p pengolahan semua dilakukan sendiri. Dalam sehari bisa menghabiskan daging sebanyak 40 kg. Kadang habis kadang juga sisa. Tergantung ramai apa tidaknya pelanggan. Warung tenda ini bisa menampung 30 – 40 pelanggan. Dengan karyawan sebanyak 11 orang yang membantunya. “Sejak awal sampai sekarang ya disini. Mungkin nanti anak-anak yang anak-anak. Semua dikembalikan kepada anaknya, tugas orang tua hanya mendukung,” tambahnya.
Pelanggan yang datang juga dari berbagai kalangan. Mulai pelajar, mahasiswa dan keluarga. Kebanyakan dari Kota Semarang. Meski ada juga yang dari Jakarta, Surabaya, Bandung dan lainnya. Untuk harga cukup murah dikantong. Satu porsi nasi gandul hanya Rp 7 ribu. Untuk lauk perpotong seharga 12 ribu.
Pelanggan bisa memesan sesuai dengan selera. Ada berbagai jenis lauk. Mulai daging, ati ampela, telur, babat, dan masih banyak lainnya. “Untuk yang paling favorit babat. Kata pelanggan cita rasanya bikin nagih dan tak pernah berubah,” ujarnya. (mg2/mg7/fth)
