26 C
Semarang
Tuesday, 24 December 2024

Mencicipi Sego Iriban Desa Lerep Kabupaten Semarang, Dimasak di Dalam Bambu dan Dibakar Bara Api

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Sego Iriban atau bisa diartikan Nasi Iriban merupakan salah satu kuliner khas di Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat. Uniknya, sayuran sayuran yang disajikan dalam Sega Iriban dimasak dengan dimasukkan ke dalam batang bambu muda lalu dibakar di atas bara api.

Kuliner khas ini awalnya hanya disajikan saat Tradisi Iriban yang dilaksanakan warga untuk membersihkan sumber mata air di lingkungan Desa Lerep.

Tetapi saat ini Sego Iriban bisa dinikmati wisatawan di Pasar Kuliner Tempoe Doeloe Desa Lerep setiap minggu pahing dan pon.

Sekilas nasi Iriban mirip dengan nasi gudangan. Terdiri dari nasi, sayuran lengkap sambal kelapa, lauk ikan asin, tempe dan jeroan ayam.

Salah satu warga, Darmi, mengatakan isian Sego Iriban terdiri nasi putih, gudangan yang berisi daun pepaya, daun singkong, dan daun kopi. Selain itu untuk lauknya terdapat tempe bacem, jeroan, ikan asin, telur rebus dan ayam bakar yang sudah dicacah. “Untuk ikan asinya tidak digoreng dengan minyak melainkan dengan disangrai,” ujarnya.

Yang menarik, sayuran untuk gudangan tidak direbus. Melainkan dimasak dengan cara dilemeng atau dibakar ke dalam bambu. Tidak hanya itu, sayuran dibakar bersama jeroan. Namun untuk sayuran gudangan yang dijual di pasar kuliner dimasak dengan cara direbus.

“Ayam bakarnya langsung dibakar di tempat, kemudian dipotong-potong bersamaan dan dicampur dengan sayur gudangan yang sudah matang,” tambahnya.

Sego Iriban biasanya dibungkung dengan daun jati yang beralaskan daun pisang. Kemudian yang menjadi khas yakni kemasan luar yaitu menggunakan daun blarak atau daun aren yang biasanya disebut Kathok’an. “Ini agar wisatawan bisa membawa Sego Iriban dengan cara ditenteng,” tambahnya.

Keberadaan Sego Iriban bermula ketika terdapat tradisi Iriban di Desa Lerep setiap tahun. Tepatnya bulan Safar. Tradisi Iriban merupakan tradisi bersih-bersih sumber mata air serta sebagai rasa syukur atas sumber daya air yang melimpah.  “Sego Iriban sebagai istilahnya buat makan bersama dan selamatan setelah tradisi iriban berlangsung,” kata Ketua Pokdarwis Rukun Santosa, Daniel Bayu Anggara.

Saat ini, untuk memperkenalkan Sego Iriban, tidak hanya sebagai sajian saat tradisi iriban. Keberadaanya Sego Iriban sudah ada di Pasar Kuliner di Desa Lerep setiap Minggu Pon dan Pahing.  “Kami sengaja agar wisatawan tahu ada kuliner khas dari Desa Lerep yang hanya ada setahun sekali di tradisi Iriban,” tambahnya. (nun/fth)

Reporter:
Nurfa’ik Nabhan

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya