RADARSEMARANG.COM – Es Campur Kacang Ijo Pak Wawi Tempo Doeloe kuliner yang masih tetap eksis sampai saat ini. Sudah puluhan tahun berdiri dan sekarang dikelola generasi ketiga.
Meski kuliner jadoel nyatanya masih tetap banyak diburu pecinta kuliner. Buktinya, hampir setiap hari disini selalu menghabiskan 150 porsi es campur kacang ijo. Kuliner yang sangat nikmat dinikmati apalagi dalam kondisi cuaca yang panas.
Fitri merupakan generasi ketiga yang mengelola Es Campur Kacang Ijo Pak Wawi Tempo Doeloe. Lokasinya berada di Jalan Kampung Lengkong Sop Jalan Layur, Dadapsari, Kecamatan Semarang Utara. Warung ini sudah ada sebelum kakeknya menikah. “Setelah kakek dipegang bapak, kemudian sekarang saya yang melanjutkan,” ujarnya.
Tempatnya hanya berukuran 3×2 meter. Untuk menuju lokasi juga tidak mudah. Tidak ada tempat parkir, akses jalannya hanya 1,5 meter. Praktis, mobil tak bisa lewat. Biasanya, pelanggan harus memarkir kendaraan di luar gang dan harus jalan kaki sekitar 100 meter. Meski begitu, warung ini tetap ramai pelanggan dan mereka rela antre untuk menikmati segarnya es campur legendaris tersebut. “Ya kalau setiap hari selalu antre, sudah banyak pelanggan,” akunya.
Menu favorit jelas es campur kacang ijo + ketan hitam. Menu ini sangat komplit. Isiannya roti dawet, cincau hitam, tape singkong, kolang kaling, sagu panjang, kacang ijo, dan ketan hitam. Untuk penyajiannya, semua isian disajikan dalam mangkuk, pilih besar atau kecil. Setelah itu, es serut ditimpa di atasnya dan diguyur dengan santan. Tak lupa diberi toping susu coklat atau sirup sebagai pelengkap. Begitu dicampur dan dimakan, langsung lumer di mulut.

Untuk rasa, hampir sama dengan kacang ijo pada umumnya. Hanya saja, dengan tambahan topping beragam komponen menjadikan es ini komplit. Tidak hanya manis, tapi ada rasa gurih dari sagu panjang, dan asam dari tape singkong. Es legendaris ini buka setiap hari mulai pukul 10.00 WIB – 16.00 WIB. Dalam sehari tidak kurang 150 porsi selalu ludes. “Alhamdulillah sedikit banyak bersyukur, yang penting usaha turun temurun tetap jalan,” tambahnya.
Salah satu pelanggan, Rohmatun mengaku kerap menikmati es campur kacang ijo. Ia sudah menjadi langganan sejak lama. “Satu minggu bisa tiga kali kesini. Rasanya tidak berubah dan begitu dinikmati semua isiannya langsung lumer di mulut,” akunya. (ifa/fth)