27 C
Semarang
Tuesday, 24 December 2024

Olah Ketan Jadi Makanan Kekinian

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Ketan batok menjadi daya tarik kuliner favorit di Kalitaman, Salatiga. Biasanya, ketan hanya diolah menjadi makanan tradisional, seperti ketan lupis atau ketan kinco. Kini, olahan ketan berubah menjadi makanan lezat dengan varian rasa kekinian. Uniknya, menu ketan di Kedai Omah Kali ini disajikan dalam sebuah batok kelapa serta sendok dari kayu.

Lokasi Kedai Omah Kali sendiri berada di Jalan Kalitaman, Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo. Kedai ini selalu ramai dikunjungi setiap hari. Dari kalangan anak-anak, remaja, bahkan orang tua.

“Ketan batok itu ketan yang disajikan di wadah dari batok kelapa. Isinya ada ketan, fla, ditambah toping yang bermacam-macam,” jelas Laurensius Agus, 27, pemilik Kedai Omah Kali kepada RADARSEMARANG.COM.

Peralatan makan berbahan kayu dirasa unik dan tepat untuk nuansa di Kali Wedok. Mangkok batok kelapa dan gelas bambu yang digunakan merupakan produksi sendiri. Bambu yang dipakai adalah jenis Pring Pethung.

Cita rasa ketan fla yang disajikan bukan sembarangan. Ketan yang gurih disajikan hangat. Dengan dominasi rasa manis dari fla, serta rasa asin dari parutan keju. Dipadu berbagai varian toping yang menambah kenikmatan. Seperti potongan buah segar, es krim, kacang almond, nutella, ovomaltin, mozarella, dan lainnya.

Ada beberapa ketan batok andalan di Omah Kali. Yaitu varian toping mangga, nutella keju oreo, ovomaltin keju oreo, dan coklat kacang. Saking larisnya, untuk varian ketan fla mangga sering kosong.

Bukanlah hal mudah bagi pria yang juga bekerja sebagai staf perpustakaan SMAN 3 Salatiga ini menemukan resep ketan yang tepat. Ia melakukan berbagai eksperimen, sebelum akhirnya mendapatkan rasa ketan batok seperti sekarang.

Agus masih terus bereksperimen mencari varian baru. Ia berinovasi menyajikan minuman rempah dengan kantong seperti teh. Sehingga pelanggan bisa langsung meminum tanpa terganggu rempah di dalamnya.

Ketan batok milik Agus diakui istimewa. Proses pengolahan ketan dilakukan berbeda dengan tambahan bahan khusus. Ketan miliknya diolah menggunakan rempah, kayu manis, dan pandan. “Aku masaknya dua kali Mas. Jadi setelah dimasak di kompor, tak pindahin ke rice cooker. Jadi biar tetap anget, Mas,” tambah pria lulusan Universitas Diponegoro ini.

Seporsi ketan batok bisa dicicipi mulai dari Rp 8.000. Harga ini tidak berubah sejak Agus berjualan 2017 walaupun harga bahan baku di pasar naik. Ia berusaha mempertahankan harganya karena ingin terus menjangkau masyakat umum. Ia ingin memberikan kualitas yang terbaik ke pelanggannya.

Kedai ini juga menyajikan snack lainnya. Ada roti bakar, pisang bakar, singkong keju, jasuke, kentang, dan Indomie. Untuk varian minuman Omah Kali menyediakan berbagai milkshake, jahe rempah, wedhang, dan squash.

Omah Kali bisa dikunjungi mulai pukul 16.30 – 22.30. Namun, khusus untuk hari Jumat, Sabtu, dan Minggu sampai pukul 12 malam.

Saat Lebaran kemarin Agus mengalami ledakan pengunjung yang luar biasa. Ia biasanya tutup pukul 23.00. Namun baru sempat tutup pukul 04.00, karena saking ramainya pelanggan. Kejadian ini berlangsung selama semingggu lebih.

“Aku masak terus itu, Mas. Buka dari sore, sampai nggak berhenti masak. Aku saking senangnya, sampai masuk rumah sakit gara-gara itu,” ujarnya sambil tertawa.

Salah satu pelanggan, Rowena datang bersama temannya. Mereka memesan ketan fla nutella keju dan ketan fla mozarella. Tempat ini memang menjadi langganan mereka nongkrong dan jajan. Mereka juga mengaku selalu memesan ketan batok tiap kali mereka berkunjung.

“Tempatnya enak, rasa ketannya juga enak, nggak eneg, bisa jadi pengganti makan malam juga karena udah kenyang banget. Penampilannya juga estetik, pakai batok kelapa. Harganya murah, terus menunya juga macam-macam jadi bisa milih,” ucapnya. (mg20/zal)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya