RADARSEMARANG.COM – Bosan dengan menu ayam goreng atau bakar? Mungkin pecinta kuliner bisa mencoba Ayam Rebus Kalasan Simpang Lima. Rasanya nikmat, lezat, rendah kolesterol dan yang pasti lebih sehat.
Warung ini berada di jalan Moh Suyudi No 4 Miroto, Semarang Tengah. Awalnya buka di emperan jalan sekitar Masjid Baiturrahman. Sehingga namanya Ayam Rebus Kalasan Simpang Lima. Warung ini sudah berdiri sejak 1987. Cita rasa ayam rebus khas membuat banyak dicari pelanggan.
Ayam rebus menjadi favorit karena dari sisi kesehatan lebih bagus. Tidak memakai minyak goreng. Lebih aman dan rendah kolesterol. Dimasak tanpa msg. Rasanya didapatkan dari kaldu ayam dan bumbu. Soal bumbu, sama pada umumnya tidak ada bumbu rahasia.
Jenis ayam yang dipakai pejantan. Pilihannya bagian dada, paha, dan ayam utuh belah dada bukan bentuk ingkung. Setiap hari mampu menjual 30-40 ekor ayam.
Usaha ini sudah ditangani generasi kedua, Edo Krisnanto. Meski begitu, olahan masih dipegang orang tuanya. “Masih dihandle sendiri, jadi cita rasanya tidak berubah. Karena tidak jatuh ke tangan orang lain. Kita jaga rasa,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM.
Ia menambahkan, untuk menghasilkan citarasa yang lezat butuh proses cukup panjang. Setelah dimasak matang, ayam ditiriskan supaya ayam. Agar tidak menggumpal dengan kaldu dan lemak. Tapi ketika akan disajikan, ayam dipanaskan dalam panci sekitar 2-3 menit. “Masak ayam di rumah, harus kering dengan ditiriskan, supaya tidak bau. Baru ketika ada pesanan kita panaskan,” ujarnya.
Cita rasa enak, sehat membuat para pecinta ayam rebus berdatangan. Bahkan sejumlah tokoh seperti istri Wakil Wali Kota Semarang Tia Hendi, dan desainer ternama Anne Avantie pernah menikmati ayam rebus tersebut.
Seorang pelanggan dari pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika Septi mengaku kepincut dengan cita rasa ayam rebus yang mantap, lain daripada yang lain. Asinnya pas, dan yang paling penting bersih serta higienis. “Rasanya itu wangi bawang putih ada. Ayam goreng mantap, ayam rebusnya lebih mantap,” katanya.
Ia mengaku biasanya saat weekend selalu menikmati ayam rebus tersebut. Cita rasa ayam rebus kalasan membuatnya kangen roso. Sehingga ketika mengunjungi Semarang turut wajib makan ayam rebus kalasan. “Rasanya mak nyos. Sambel koreknya juga top. Rasanya sampai pulang masih nempel,” akunya. (ifa/fth)