RADARSEMARANG.COM – Sebanyak 100 barista yang ada di Kota Semarang mengikuti pelatihan barista di Hotel Fovere yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), kemarin. Mereka diajari praktek meracik beragam kopi secara bergantian. Kegiatan ini untuk mendorong ekonomi kreatif di Ibu Kota Jateng ini.
Menurut informasi yang dihimpun RADARSEMARANG.COM, minat barista yang ada di Ibu Kota Jateng untuk ikut pelatihan dan uji kompetensi kemarin cukup tinggi. Awalnya pendaftaran hanya dibuka untuk 50 orang, namun karena banyak barista yang ingin ikut akhirnya pendaftaran dibuka sampai 100 orang.
Plt Kepala Disbudpar Kota Semarang, Sapto Adi Sugihartono mengatakan, pelatihan tersebut dilakukan lantaran saat ini banyak kopi shop menjadi tempat untuk menikmati olahan kopi sekaligus tempat nongkrong.
“Banyak juga yag membuka kedai kopi ataupun cafe. Kita ingin mendorong ekonomi krearif khususnya para barista agar bisa meningkatkan kemampuannya,” katanya usai membuka pelatihan.
Sapto menerangkan, seking banyaknya industri kreatif saat ini, harus ada value yang bisa dijual agar bisa memberikan nilai tambah. Selain pelatihan, juga dilakikan uji kompetensi bagi para barista.
Uji kompetensi, lanjut dia, sangat diperlukan agar barista bisa menjadi tenaga profesional. Usai lulus uji kompetensi, mereka akan memperoleh sertifikat barista yang bisa digunakan untuk masuk ke dunia jasa pariwisata.
“Tenaga kerja harus punya sertifikat keterampilan. Ada standarisasi profesi. Ini industri global, kalau tidak punya standar bagaimana merekrut personil,” ujarnya.
Pada waktu yang bersamaan, Disbudpar juga memberikan pelatihan tata kelola destinasi wisata di Hotel Setos. Peserta berasal dari para pelaku wisata. Dengan kegiatan ini, Sapto berharap mereka bisa mengolah pariwisatanya secara lebih profesional.
“Saat ini tenaga kerja dituntut memiliki sertifikat ketrampilan dan tidak hanya barista tapi pemandu wisata pun juga hrus ada sertifikat sehingga ada stadarisasi profesi,” pungkasnya. (den)