RADARSEMARANG.COM – Kota Semarang banyak terdapat warung makan yang tak kalah dengan daerah lain. Salah satunya adalah warung bernama Hezleem. Tempat kuliner ini menyajikan berbagai menu seafood dengan cita rasa nano-nano.
“Cita rasa Hezleem, ya nano nano, ada asamnya, pedas, gurih. Kalau pedas kan relatif, bisa tidak pedas, pedas sampai pedas benget,” ungkap pemilik warung Hezleem Feri Bagus Setiawan.
Seafood yang disajikan, ada kerang srimping, kerang dara, putih batik, termasuk kerang hijau dan cumi-cumi. Bahan mentah ini dimasak sendiri oleh Bagus, ketika ada pesanan. Pemesan bisa memilih menu, asam pedas, asam manis, mentega, dan hezleem.
“Cita rasa hezleem yang menonjol. Bumbu racikan saya sendiri. Kalau bahan-bahan seafood ini saya belinya tidak banyak, supaya selalu fresh, tidak mengecewakan pelanggan,” jelasnya.
Selain menu seafood, juga ada sajian nasi goreng, pangsit dan kwetiau. Menu ini juga tak kalah dengan cita rasa seafood. Selalu menjadi pilihan pelanggan ketika musim hujan. “Kerang (seafood) juga laris. Tiap hari sampai 100 porsi lebih. Sering habis. Kalau tidak pesan dulu ya nggak kebagian,” ujarnya.
Lokasi tempat kuliner ini berada di tengah perkampungan Mugas Dalam, Semarang Selatan. Menuju tempat ini tidaklah sulit. Berada di kampung, belakang GOR Trilomba Juang. “Buka sudah hampir sembilan tahun, sejak awal 2012. Sementara masih saya sendiri yang masak. Juga belum buka cabang, masih ingin di tempat ini dulu,” jelasnya.
“Warung seafood Hezlem istilahnya hanya bahasa parapan di sini. Kalau awalnya ada yang ngajari buat bumbu racikan, coba-coba jualan, ternyata keterusan sampai sekarang,” lanjutnya.
Terlihat, cara memasak yang dikalukan Bagus sangat terlihat mahir. Wajan tempat memasak juga sesekali menyala api besar. Meski tempat warung Hezleem sangat sederhana, namun pengunjungnya dari berbagai kalangan menengah hingga atas.
“Sebelum pandemi, banyak mahasiswa datang ke sini. Juragan-juragan, manager, pejabat ada,” ujarnya.
Setiap harinya buka mulai pukul 17.00 hingga malam, kisaran sekitar pukul 22.00. Tergantung masih tidaknya bahan yang di jual. Soal harga sangat terjangkau, rata-rata mulai Rp 15 ribu sampai Rp 18 ribu. (mha/ton)