RADARSEMARANG.COM – Seperti yang banyak diketahui, steak identik dengan makanan mahal dan untuk masyarakat menengah atas. Dengan menggunakan daging berkualitas dan penyajian yang menawan, hanya sebagian orang yang mau menghabiskan uang untuk makanan khas orang barat tersebut.
Namun saat ini berbeda. Sudah banyak orang yang berinovasi dengan jenis makanan ini. Mereka mencoba menjual dengan harga yang relatif murah. Namun tetap mempertahankan kualitas dan cita rasa sekelas bintang lima.
Salah satunya yang berada di Jalan Sisingamangaraja, Candisari Semarang. Pada satu warung pinggir jalan tersebut, rumah makan Taman Sari Grilled Steak mencoba menawarkan steak bintang lima dengan harga kaki lima.
Tidak ada yang berbeda dengan warung kaki lima pada umumnya. Hanya ada meja dan kursi plastik yang menyambut para pelanggan ketika masuk kesana. Namun setelah diberikan menu, barulah kita mengetahui warung tersebut memang mengandalkan steak sebagai hidangan utamanya. Harganya cukup murah. Dibanderol dari harga Rp 20 ribu hingga Rp 52 ribu, pelanggan bisa menikmati beragam menu steak yang ada.
Tidak hanya steak saka, hidangan lan seperti spaghetti dan sup iga juga tersedia. Dan kami putuskan memesan menu andalan mereka yakni, Tanderloin, Sirloin dan Salisbury Steak.
Butuh waktu sekitar 15 menit hingga semua hidangan tersedia di meja pelanggan.
Menu pertama yakni tanderloin steak. Dengan menggunakan daging sapi berlemak yang dipanggang, mereka menyiramnya dengan saus rempah andalan dan diberi pelengkap berupa yakni kentang, jagung, wortel dan buncis yang telah direbus. Pertama kali mencoba rasanya enak. Dagingnya well done. Saus yang mereka gunakan merupakan tipe saus asin. Rempahnya pun terasa. Mirip seperti kare. Tanderloin steak direkomendasikan bagi pecinta daging berlemak yang memiliki tekstur kenyal saat dimakan.
Yang kedua yakni sirloin steak. Dengan bumbu dan pelengkap yang sama, daging ini lebih lembut. Sebab tidak ada lemak yang menempel pada daging. Sangat cocok bagi orang yang sedang diet atau tidak terlalu suka daging berlemak seperti tanderloin. Begitu pula dengan Salisbury. Cara dan resep juga sama dengan keduanya. Hanya saja yang membedakan, steak ini merupakan daging cincang yang dicampur dengan wortel, bawang bombai dan jamur. Setelah itu dipanggang menjadi satu. Sensasi rasanya jauh lebih fresh. Mungkin berkat sayur tersebut. Dan rasanya lebih gurih dari kedua steak sebelumnya. Secara rasa ketiga steak tersebut tidak kalah dengan rasa bintang lima.
Mulyono sang pemilik warung menuturkan pihaknya memang berusaha menghadirkan steak bintang lima dengan harga kaki lima. Dirinya yang merupakan pensiunan koki di sebuah hotel ternama, tentu memiliki kualifikasi penyajian steak khas hotel bintang lima.”Setelah pensiun, tahun 2001 saya mulai membuka warung steak ini. Jadi sampai sekarang sudah 19 tahun,” ujarnya.
Meskipun dirinya membanderol harga murah, bukan berarti kualitas daging yang digunakan juga rendah. Ia mengaku selalu memilih daging berkualitas tinggi dan langsung dibeli dari peternak sapi ternama di sekitar daerah Masjid Agung Jawa Tengah. Setiap dua hari sekali ia akan membeli 14 kilogram daging sapi has dalam dan luar untuk bahan baku steaknya.”Jadi masing-masing 7 kilogram tiap dua hari sekali,” ujarnya.
Ia menjelaskan rata-rata dapat menjual 30 sampai 35 porsi sehari. Bahkan jika awal bulan dan kondisi sedang ramai, ia mampu menjual lebih dari 50 porsi. Buka setiap hari dari jam 18.00 sampai 22.00, warungnya telah memiliki pelanggan setia. Dimana mereka tidak hanya makan di warungnya saja, namun juga memesan via delivery order.
Baginya bisnis steak ini merupakan berkah. Sebab meskipun sudah pensiun ia masih sanggup menggeluti bidang yang ia sukai sekaligus masih dapat mencari nafkah untuk keluarga kecilnya.”Kita memang ikut aplikasi starup juga, tapi biasanya pelanggan tetap tidak ingin pesan disana. Jadi biasanya langsung telpon saya dan saya antar. Ya alhamdulillah berkah dan menguntungkan,” pungkasnya. (akm/bas)