27 C
Semarang
Friday, 20 December 2024

Wedangan Sego Sambel Kebon Gedhang Semarang Menawarkan Nuansa Pedesaan dengan Interior Jadul

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Bosan nongkrong di tempat ramai dan modern. Mungkin Wedangan Sego Sambel Kebon Gedhang bisa menjadi pilihan menarik. Menawarkan nuansa pedesaan dengan interior vintage khas zaman dulu.

Suasana adem, dan sejuk langsung terasa ketika menginjakan kaki di jalan Durian Raya, Srondol Wetan, Banyumanik. Tempatnya sangat adem dan bisa untuk melepas penat dari hiruk pikuk kehidupan perkotaan.

Pengunjung bisa menikmati tanaman hijau yang asri. Kebon Gedhang menawarkan dua area outdoor dan indoor. Kawasan outdoor yang luas bisa menjadi pilihan untuk bersantai bersama keluarga. Pengelola juga menyediakan berbagai fasilitas seperti tempat ibadah, WiFi, dan toilet umum.

Kafe ini menyediakan berbagai menu makanan dan minuman. Yang spesial adalah sego sambel dan wedangan khas pedesaan. Sego sambel berisi nasi, sambel, lalapan dan lauk. Bermacam lauk ditawarkan, mulai dari mangut, pindang, ayam pejantan, ampela ati sampai makanan ringan seperti kentang goreng, bakwan, mendoan, tape dan pisang goreng.
Tidak hanya makanan, wedangan di tempat ini juga banyak digemari pelanggan. Salah satunya adalah wedangan nusantara serta wedangan kebon gedhang. Minuman ini berisi rempah khas nusantara. Mulai jahe, kunyit, jeruk nipis dan gula batu. Disajikan secara hangat, wedangan ini cocok dinikmati saat sore hari.

Operasional Manager di Wedangan Sego Sambel Kebon Gedhang Helmi, 32, mengatakan, mulanya konsep Kebon Gedhang berawal dari kerinduan pemilik kafe terhadap suasana desa dan keinginannya untuk mendirikan usaha kuliner.

Seluruh ide mulai dari konsep, menu makanan, minuman dan dekorasi ruangan dari owner, awalnya karena ingin mendirikan usaha kuliner yang sesuai dari segi tempat dan lain-lain. “Jadi yang semula tanah kosong disulap menjadi tempat nongkrong seperti ini,” katanya.

Ia menambahkan, Kebon Gedhang ingin menawarkan tempat nongkrong berbeda. Hasilnya, mulai dari tempat hingga menu makanan dan minuman yang ditawarkan bisa menjadi pilihan bagi masyarakat yang gemar dengan suasana vintage khas pedesaan.

“Kebanyakan pengunjung dari kalangan keluarga dan mereka yang berusia di atas 30 tahun. Selain itu juga mahasiswa atau anak muda, mereka sambil mengerjakan tugas karena suasana di sini cukup tenang jadi mendukung,” tambahnya.

Kafe yang berdiri sejak 2021 ini buka mulai dari 11.00-22.00. Ruangan indoor disini bisa menampung 20 sampai 30 orang, dan halaman luar bisa menampung 15 sampai 20 orang. “Biasanya disewa buat arisan ibu-ibu atau keluarga, wedangan sambil ngobrol-ngobrol santai,” tambahnya.

Helmi berharap Kebon Gedhang bisa terus konsisten dari segi rasa dan pelayanan, dan segera membuka cabang di daerah Semarang. “Harapannya bisa tetap bertahan dan konsisten untuk terus melayani pelanggan dan segera membuka cabang di Semarang,” akunya. (mg5/fth)

Reporter:

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya