RADARSEMARANG.COM – Mau bersantai dengan suasana malam dari Ngaliyan. Saroengan Cafe bisa menjadi pilihan utama. Mengusung konsep outdoor tempat ini memberdayakan santri.
Kafe ini berada di Jalan Bukit Panembahan Senopati, Ngaliyan, Kota Semarang. Didirikan seorang pendiri Ponpes Al Munawwar Ngaliyan, Ainul Yaqin.
Tempatnya memang cukup minimalis. Tetapi dengan mengusung konsep outdoor menjadi daya tarik sendiri. Pengunjung bisa bersantai, kongkow bareng teman, sahabat atau untuk mengerjakan tugas kuliah.
Nama Saroengan Cafe dipilih karena identik dengan pakaian santri. Apalagi sejak masih menjadi santri sampai sekarang ia berusaha untuk selalu mengenakan sarung di berbagai aktivitas maupun acara. “Saroengan diibaratkan sebagai bentuk syiar islam,” kata Ainul Yaqin.
Uniknya, selama jam operasional, tidak menerima pesanan dari pembeli saat tiba waktu salat. Tak hanya itu, ia juga menetapkan kegiatan rutinan, seperti manaqib, yasinan, wiridan, membaca surat al- Mulk dan al-Waqiah bagi para santrinya. “Keinginannya setiap malam jumat kita menghadirkan tokoh agama, nanti bisa salawatan. Di hari-hari besar islam, mungkin kita juga bisa mengadakan promo,” ujarnya.
Kafe ini buka setiap hari mulai pukul 13.00 WIB – 00.00 WIB. Dengan menawarkan pemandangan Kota Semarang, yang cocok untuk bersantai bersama teman maupun pasangan. “Biasanya yang kesini selain nongkrong ingin menikmati view Kota Semarang,” akunya.
Meski baru dibuka dua bulan, tetapi tempat ini selalu ramai pengunjung. Dalam satu hari omzetnya bisa mencapai Rp 2-3 juta. Tapi saat sepi penurunan pemasukan hanya sekitar 1 sampai 1.5 juta. “Alhamdulillah ini sekaligus upaya kami untuk membekali santri agar ketika sudah selesai di pesantren bisa mandiri,” tambahnya.
Ia berharap kafe bisa konsisten, berkembang, dan berkah. Selain itu, semua masyarakat juga bisa merasakan manfaatnya. Ia turut berharap agar pondok pesantren yang didirikannya bisa menjadi pondok pesantren yang modern. Ia juga ingin mendirikan sekolah diniyah gratis. Karena keprihatinannya melihat banyak mahasiswa yang pemahaman agamanya masih rendah. “Tujuannya untuk membantu para mahasiswa yang masih kurang dalam ilmu agamanya,” tambahnya. (mg5/mg6/mg7/fth)