RADARSEMARANG.COM – Di Kabupaten Batang ada tempat pemandian legendaris. Namanya situs Balekambang. Tempat ini merupakan peninggalan peradaban zaman Syailendra. Airnya sangat segar, lokasinya sejuk dan konon airnya diyakini bisa membuat awet muda.
Situs purbakala tersebut berada di Desa Sidorejo, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang. Tempat ini bisa digunakan untuk melepas penat di tengah panasnya perjalanan di Pantura. Bak oase di gurun pasir.
Meski begitu, ternyata tak banyak orang yang mengetahuinya. Ada dua jalan untuk menuju lokasi tersebut. Salah satunya bisa menggunakan google map. Namun, pengunjung akan diarahkan memutar melalui jalur Pantai Jodo.
Tak ada papan petunjuk menuju area pemandian. Sesampainya di Desa Sidorejo, kita bisa menepikan kendaraan di sebuah warung di ujung jalan. Selanjutnya perjalanan bisa ditempuh berjalan kaki sekitar 10 menit melintasi jalan setapak dan melewati rel kereta api.
Atau bisa melewati jalur baru di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Cukup mengikuti jalan non-tol KITB sebelum sampai di pos penjagaan. Di sana wajib bertanya jalan karena tidak ada papan petunjuk arah.
Jalur masuk menuju lokasi adalah jalan tanah di area pepohonan sengon. Bisa dilalui dengan kendaraan roda dua maupun empat. Cukup mengikuti jalur sekitar 500 meter saja. Jalannya hanya lurus dan belok kiri. Selanjutnya berjalan kaki sekitar 50 meter.
Suasananya sejuk, ada satu pohon beringin raksasa memayungi area pemandian. Ada banyak warung yang selalu buka. Air di situs Balekambang jernih. Dasar kolam terlihat. Airnya berasal dari sumber mata air yang terus mengalir sejak abad ke-9 Masehi. Airnya keluar dari pohon beringin.
Balekambang menjadi salah satu bukti peradaban zaman Syailendra di Kabupaten Batang. “Ikannya banyak, kelihatan dari permukaan. Saya mau berenang tapi tidak bawa baju ganti. Padahal airnya kelihatannya seger banget,” ujar salah satu pengunjung, Indriani, 26.
Beberapa ikan terlihat berenang. Seperti betok, sepat, dan wader pari. Beberapa orang datang tanpa basa-basi langsung menceburkan diri setelah membuka baju. Kedalamannya sekitar 1,5 meter. Selain berenang, pengunjung bisa duduk santai di tepian kolam. Bermain air, melihat luasnya persawahan dan melihat kereta api yang melintas di sebelah utara kolam. Jaraknya tak begitu jauh. Banyak orang yang percaya bahwa saat ke pemandian Balekambang minimal membasahi wajahnya. Agar bisa awet muda ataupun dapat jodoh.
Salah satu pemilik warung Ali, 45, mengatakan, baru-baru ini ditemukan situs candi di dekat kolam. Sekitar 30 meter arah tenggara. “Katanya ini candi tertua di Jateng. Dulu ditemukan tahun 2019, sekarang ditimbun lagi,” akunya.
Candi berbahan baku batu bata merah diperkirakan berasal dari abad ke 7 Masehi. Dari zaman Kalingga. Saat ini hanya terlihat beberapa tumpukan batu bata merah di area tersebut. (yan/fth)