RADARSEMARANG.COM – Mau menikmati waktu berkumpul bareng teman atau keluarga untuk healing? Linggarjati Joglo Magelang bisa menjadi pilihan. Tempat wisata di kaki Gunung Sumbing ini dikelilingi pemandangan indah, bisa menikmati sunrise. Sementara city light dan hawa dingin yang menyegarkan di malam hari cocok untuk quality time bersama keluarga.
Lokasinya berada di Kebonlegi, Mangli, Kaliangkrik, Kabupaten Magelang. Tempatnya unik dan sangat cocok untuk dijadikan healing.
Saat masuk, pengunjung sudah disambut dengan disuguhkan bangunan besar berbentuk Joglo dengan ornamen Jawa. Kursi, meja, atap, tiang serba terbuat dari pohon jati. Bangunan glamping didominasi warna putih dan hijau. Sementara warna Joglo dan gazebo coklat khas.
Untuk menuju Linggarjati Joglo membutuhkan sekitar 45 menit dari pusat Kota Magelang. Tempatnya persis dibawah Mangli Sky View. Pengunjung hanya dapat memarkirkan kendaraannya di lapangan yang sudah disediakan. Kemudian bisa berjalan kaki atau memanfaatkan jasa ojek naik ATV. Jaraknya sekitar 300 meter.
Banyak fasilitas yang bisa dinikmati. Mulai dari area parkir, musala, toilet, penginapan, spot foto, akses Wi-Fi, gazebo, tempat duduk dan masih banyak lainnya. Menu makanan mulai dari Rp. 5 ribu hingga Rp. 20 ribu. Ada teh, susu, kopi, dan sejenisnya. Sementara untuk makanan sendiri tersedia bakso sapi, nasi goreng, soto, mie dan lainnya.
Selain tempat untuk bersantai, Linggarjati Joglo juga menawarkan tiga jenis glamping untuk penginapan. Total ada 10 kamar. Harganya mulai Rp 315 ribu sampai Rp 750 per malam. “Untuk sekarang khusus untuk penginapan. Tidak untuk umum. Dulu sempat untuk nongkrong tapi sudah diubah khusus menginap,” kata owner Joglo Linggarjati, Edi kepada RADARSEMARANG.COM.
Joglo Linggarjati diambil karena memang ada Joglo yang terbuat dari kayu Jati. “Selain itu saya selipkan nama saudara yaitu Linggar,” ujarnya.
Sebenarnya, sebelumnya lokasi itu dibuka untuk umum dengan tiket masuk Rp 10 ribu. Pengunjung dapat nongkrong, berswafoto, dan menikmati menu makanan. “Namun karena ada yang menginap, kita ubah saja sekalian khusus untuk glamping. Ada penambahan untuk story camp dan private camp,” tambah Edi. (mia/fth)