RADARSEMARANG.COM – Noms Kopi Semarang menyajikan tempat nongkrong asyik sambil menyeruput kopi klotok. Dengan konsep tradisional, justru menjadi ciri khas dan banyak jadi tempat nongkrong milenial di Kota Semarang.
Nuansa tradisional begitu kental ketika mengunjungi tempat ini. Meja, kursi dan semua fasilitasnya terbuat dari kayu. Semua itu dilakukan demi membuat pengunjung agar bisa bernostalgia dan kembali ke masa lalu.
Ditambah dengan kopi klotok, pengunjung akan betah untuk nongkrong di tempat tersebut. Tempatnya cukup luas. Ada juga yang lesehan. Sehingga, pengunjung yang datang bisa memilih sesuai selera. Tenang saja, meski konsep tradisional tempat ini tetap dilengkapi dengan wifi, live musik bahkan ada turnamen game online.
“Konsepnya memang tradisional, tetapi menyasar kaum milenial,” kata Owner Noms Kopi Vinsensius Agrin Prakoso.
Tempatnya yang asyik membuat pengunjung betah. Ditambah dengan berbagai fasilitas yang modern dan mengikuti permintaan konsumen. “Jadi bukan sekedar ngopi saja tapi sambil nongkrong untuk nugas, kita kasih nobar, Wifi biar betah,” ujarnya.
Biasanya, paling ramai ketika sudah malam mulai pukul 19.00 hingga 24.00. Meski didominasi anak muda, orang tua juga tidak jarang pada nongkrong. Terutama bapak-bapak pecinta kopi tradisional.
Noms Kopi juga sudah banyak membuka cabang. Seperti di Ungaran, Salatiga, Jepara, Cepu, Blora, dan Kudus. Totalnya 40 kedai. Kedai kopi ini diminati anak muda hingga orang tua. Sajian utamanya tetap adalah kopi klotok. Awalnya hanya satu kedai yakni kedai ayam geprek di Jl Soekarno-Hatta. Namun lambat laun, justru merambah ke tempat nongkrong. “Saya masukkan kopi klotok, akhirnya transformasi ke tempat nongkrong dengan sajian utama kopi klotok,” ujarnya.
Vinsen menjelaskan, konsep Noms Kopi sebenarnya ditujukan untuk pecinta kopi tradisional dengan produk utama kopi klotok. Kopi ini dari Cepu, Blora. Ia mengkolaborasikan kopi klotok tradisional dengan konsep tempat nongkrong. Yang membedakan, ia memproduksi kopi sendiri. Proses produksinya masih menggunakan kayu bakar. Ada bumbu rahasia yang membuat kedai Noms Kopi memiliki ciri khas yang tidak dimiliki kedai lain. “Dari segi pembuatan, tiga komponen yakni kopi, gula dan air direbus menjadi satu. Jadi bukan diseduh. Kopi klotok ini rasanya lebih manis karena mempertahankan ciri khas Blora,” tambahnya.
Adapun ciri khas penyajiannya, kopi yang dituang dalam cangkir putih kuno harus ditumpahkan sedikit. Cara minum kopinya harus dituangkan dalam lepeknya, makanya tumpah. Keunikan itu, membuat kopi klotok menjadi best seller. Dalam satu bulan bisa menjual 1 ton kopi. Tapi tetap ada menu lain seperti Chocolate malt, Cappucino, makanan seperti mie instan, tahu walik, pisang goreng, singkong keju, sosis, dan kentang. “Kalau untuk cabang memang jaraknya sengaja tidak jauh paling dua-tiga kilometer. Ini agar budaya ngopi terbentuk dan bisa ramai-ramai nongkrong,” tambahnya. (ifa/fth)