RADARSEMARANG.COM – Batang kini memiliki banyak spot menarik untuk melepas penat. Salah satunya kafe ujung senja. Lokasinya di atas dermaga Ujungnegoro.
Sore itu, langit mulai berwarna jingga. Matahari bersiap terbenam. Lampu kafe dinyalakan. Suasana semakin romantis. Sebagian besar tempat duduk telah terisi pengunjung. Kebanyakan dari mereka mengabadikan momen senja dengan ponselnya.
Mata pengunjung dimanjakan dengan konsep alam yang disajikan. Laut, perbukitan hijau, kapal-kapal besar, hingga megahnya proyek triliunan rupiah PLTU 2×1.000 mega watt dihiasi lampu.
Kafe itu baru beroperasi pada 2 September 2021 kemarin. Belum banyak orang yang tahu. Bahkan pengelola masih diam-diam menyembunyikan keindahan alam di sana. Mengingat masih diberlakukannya PPKM Level 2.
Tempat itu cocok untuk quality time keluarga, pasangan, juga kumpul sahabat. Ada satu spot best view VVIP di atas laut untuk sekadar menyeruput kopi atau menyantap hidangan berat. Pengelola menyebutnya dermaga Ujung Senja. Angin pantai sayup-sayup menemani pengunjung menikmati best time blue hour saat senja tiba. Kerlip lampu yang berpijar di setiap sudut lantai kayu dan tebing seakan ikut memanjakan. Selain senja, best time pemandangan di sana saat matahari terbit.

Tempatnya berada di sisi timur tebing di bukit makam Syekh Maulana Maghribi Ujungnegoro. Spot di sana memperkaya destinasi wisata Ujungnegoro. Selain wisata religi di makam Syekh Maulana Maghribi, destinasi pantai Ujungnegoro juga ada di sebelah barat bukit.
Destinasi baru itu dikelola oleh pemerintah desa bekerja sama dengan swasta sebagai Bumdes Ujungnegoro, Kecamatan Kandeman. Hingga sekarang 19 pemuda setempat mampu dipekerjakan dari total 28 karyawan di sana. Ujung Senja buka mulai pukul 14.00 hingga 21.00. Pengelola masih merancang jam buka pagi.
“Konsep kita adalah rock bar. Pantai di sini banyak batuan karang, ini menjadi satu-satunya di wilayah kita. Kami terinspirasi dari film, terutama film dari Italia juga dari Bali,” ujar Win Susanto, pengelolaan Ujung Senja, Jumat (3/9/2021)
Lokasi kafe cukup mudah dijangkau. Dari arah Semarang bisa belok kanan saat ada gapura Pantai Ujungnegoro di Jalan Pantura, sebelum gerbang tol Kandeman. Sementara dari arah Jakarta bisa melalui Pantai Sigandu, kemudian mentok menuju timur. Jaraknya hanya 10 menit dari Pantura, atau sekitar enam kilometer.
Sesampainya di persimpangan masuk kompleks wisata pilih arah kanan, menuju makam Syekh Maulana Maghribi. Pengunjung bisa masuk timur pagar area makam. Ada trek jalan tangga menyisir tebing hingga ke bawah. Ada satu akses lift menuju ke bawah, namun belum bisa dinaiki oleh pengunjung. Saat ini masih untuk barang.
Butuh waktu sekitar lima menit jalan kaki untuk sampai ke kafe. Petugas di atas akan memandu pengunjung dari loket. Ada tiga spot yang bisa dinikmati. Pengelola memberlakukan voucher untuk memasuki spot yang ada. Yaitu voucher untuk spot reguler, VIP, dan VVIP. Voucher dijual mulai harga Rp 30 ribu. Nominal itu bisa ditukar seluruhnya dengan menu makanan atau minuman yang ada.
“Cukup ngos-ngosan jalan dari atas, tapi terbayarkan pemandangannya saat diperjalanan sampai di bawah sini,” kata Gita, 23, salah satu pengunjung.
Win menjelaskan, pembagian spot diberlakukan untuk memecah kepadatan pengunjung. Tempat itu total bisa menampung sekitar 200 orang. Pengunjung tidak diperkenankan turun suasana padat. (yan/zal)