RADARSEMARANG.COM – Ingin menikmati wisata alam tak jauh dari Semarang? Datang saja ke Wana Wisata Curug Semirang, Desa Gogik, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.
Wana Wisata Curug Semirang dibangun tahun 1995 dengan bantuan Perhutani lewat Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).Terletak di Lereng Gunung Ungaran, wisata alam ini menyuguhkan pemandangan pohon pinus yang begitu rimbun. Kolam renang Curug Semirang berjarak kurang lebih 15 kilometer dari pusat Kota Ungaran.
Selain kolam renang yang terbuat dari batu alami dengan air berwarna hijau dan bebas kaporit ini, terdapat air terjun Semirang. Jaraknya 900 meter dari pintu masuk Wana Wisata Curug Semirang. Untuk dapat melihat pesona air terjun dibutuhkan waktu kurang lebih 1 jam dengan berjalan kaki. Sudah ada akses jalan yang dibangun untuk menuju ke air terjun.
“Jalannya sudah dibangun yang bawah bagus, tapi setelah ke atas masih tanah terus licin juga tapi semua itu terbayar setelah mendengar gemericik air dan melihat air terjun Semirang yang begitu indah,” ujar Liana, 47, pengunjung Curug Semirang asal Jawa Barat.
Abdul Wahab 63, pengelola Curug Semirang mengaku dulu tempat wisata ini sangat ramai. Setiap hari ada 500 ratusan pengunjung yang datang untuk berlibur. Namun sekarang paling ramai hanya 100 sampai 200 pengunjung.
“Wisata ini baru buka 10 hari yang lalu, kolam renang belum bisa dibuka hal ini untuk pencegahan penyebaran Covid-19. Kondisi kolam renang pun masih belum dibersihkan,” kata Abdul Wahab yang menambahkan curug sudah ada sejak 50 tahun lalu.
Walaupun kolam renang belum dibuka antusias pengunjung cukup bagus. Setiap hari tetap ada pengunjung yang datang. “Karena bosan di rumah akibat kuliah daring akhirnya datang ke sini bersama teman-teman untuk melepas penat sembari menikmati udara sejuk,” ujar Subkhan Asroi pengunjung asal Tengaran.
Pengunjung tidak perlu khawatir dengan fasilitas yang ada di Wana Wisata Curug Semirang. Fasilitasnya cukup lengkap terdapat toilet, musala, tempat istirahat dan juga warung-warung makanan.
Pedagang kaki lima pun boleh masuk ke tempat wisata. Sehingga pengunjung tidak perlu khawatir dengan harga makanan yang biasanya terkenal mahal di dalam tempat wisata.
“Ke depan akan dibangun aula, kemudian penambahan musala dan kamar mandi serta bangunan untuk dijadikan sebagai spot foto. Seperti rumah pohon yang baru jadi setengah kemudian nanti bawahnya akan dibangun kolam-kolam kecil,” jelas Abdul Wahab. (mg10/mg11/mg12/lis/bas)