25 C
Semarang
Wednesday, 24 December 2025

Profil Megawati Hangestri Pertiwi, Bintang Voli Putri Indonesia, Buru Mimpi Main di Eropa

Artikel Lain

Satu hal yang justru sempat membuat Mega down bukanlah metode keras di dalam latihan, melainkan cedera. Saat awal bergabung dengan Bank Jatim, dia sempat bermasalah dengan bahu. Padahal, kekuatan spike yang bertumpu pada bahu merupakan salah satu andalan pemain kelahiran 20 September 1999 itu di dalam lapangan. ”Sakit bahu rasanya seperti nggak bisa voli lagi. Patah semangat nggak bisa smes,” ungkap Mega.

Di tengah kondisi sulit seperti itu, Mega selalu berusaha mengingat kedua orang tuanya. Di usia muda dia sudah rela merantau cukup jauh dari Jember ke Surabaya demi membahagiakan ayah dan ibu. Dan, dengan segera semangatnya bangkit lagi.

Setelah berhasil menembus tim nasional di usia 17 tahun, Mega meraup sederet prestasi. Dia turut mengantarkan Bank Jatim, klub yang dia bela sejak usia 14 tahun, juara Livoli selama empat musim beruntun (2017, 2018, 2019, dan 2022). Di penyelenggaraan Livoli terakhir, dia menyabet gelar individu tertinggi: Pemain Masa Depan Livoli 2022.

Selain itu, di tahun yang sama, Mega menyabet penghargaan individu Best Server Proliga 2022 ketika membela Jakarta Pertamina Fastron. Di Proliga tahun ini, dia juga membela tim yang sama.

Penampilan apiknya di dalam negeri membuat tawaran dari luar mengalir. Pada 2021 Mega bergabung dengan klub Thailand Supreme Chonburi-E Tech. Mega juga sempat bermain di klub Vietnam Ha Phu Thanh Hoa setelah kompetisi Proliga 2022 selesai.

Menurut Mashudi, semua prestasi Mega itu didapat bukan hanya karena bakat, tetapi juga kerja keras. Selama hampir lima tahun menangani dari 2013 hingga 2017, dia tahu Mega adalah sosok yang disiplin. ”Dia selalu menjaga kondisinya. Istirahatnya bagus sekali,” bebernya.

Selain itu, Mega rendah hati. Mau terus belajar dan bisa jadi panutan bagi para pemain yang lebih junior. ”Dia enjoy, menikmati permainan, itu yang mungkin membedakan Mega (dari pemain lain, Red),” kata Mashudi.

Penilaian senada dilontarkan Loudry Maspaitella. Manajer timnas voli Indonesia di SEA Games 2021 di Hanoi, Vietnam, tahun lalu itu menilai Mega tidak hanya baik di dalam lapangan, tetapi juga di luar.

”Aku simpatik dengan pemain bukan hanya yang teknisnya baik, tapi karakternya juga baik. Seorang Mega punya itu, perilaku baik, komunikasi baik, anaknya rendah hati. Itu yang membuat aku (berpikir, Red): wah ini memang calon bintang voli Indonesia,” papar Loudry kepada Jawa Pos.

Loudry, setter legendaris Indonesia, juga menyebut Mega sebagai opposite hitter terbaik di Indonesia dan bahkan Asia Tenggara saat ini. Salah satu buktinya, menurut dia, adalah tawaran untuk bermain di Thailand, yang punya salah satu liga putri berkualitas di Asia.

Thailand dan Vietnam sudah dirambah, kini Mega menyimpan mimpi yang lebih tinggi lagi: main di Eropa. ”Kalau bisa ke Eropa, ke Turki dulu lah. Di sana pemain bagus-bagus dan tinggi-tinggi, ada tantangan lebih,” kata Mega. ”Sekalian jalan-jalan juga hehehe,” imbuhnya. (RIZKA PERDANA PUTRA/c9/ttg)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya