31.7 C
Semarang
Tuesday, 6 May 2025

Jateng Mulai Tancap Gas Persiapkan Diri Hadapi PON 2024

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Jawa Tengah menggelar Workshop Penyusunan Program Pelatihan Pelatda Provinsi Jawa Tengah di Quest Hotel, 24-25 Juni 2022. Sebanyak 90 pelatih dari seluruh cabang olahraga hadir pada kegiatan tersebut.

Ketua KONI Provinsi Jawa Tengah, Bona Ventura Sulistiana, menjelaskan Workshop Penyusunan Program Pelatihan Pelatda Provinsi Jawa Tengah berorientasi pada peningkatan prestasi. Sport Science menjadi dasar melangkah dari sisi teori dan praktik.

Ia berharap ada masukan dari forum ini. Karena masih ada kesenjangan antara teori dan praktek. “Misalnya pelatih fisik di olahraga menembak membutuhkan, kadang kita belum tahu kebutuhan mereka,” jelasnya.

Selain itu, ada hal yang belum terungkap seperti psikiatris dibutuhkan atau tidak. Sehingga workshop ini menjadi sarana untuk hal-hal yang belum tertangkap oleh KONI. “Kalau bahasanya ketua dulu namanya belanja masalah, problem kita itu apa dan pecahnya bagaimana,” jelasnya.

Selain itu, tujuan diadakan Workshop Penyusunan Program Pelatihan Pelatda Provinsi Jawa Tengah menjadi desain awal bagaimana sukses PON melalui Porprov. Sehingga menjadi terukur dengan berbagai tahapan yang dilalui.

Sebelumnya, Pra Porprov sudah berlangsung. Bahkan, ada yang mendahului seperti atletik di Tri Lomba Juang. “Kita sukses di Porprov dulu, meskipun Porprov tidak semata-mata indikator utama kesuksesan PON karena masih ada Pra PON, paling tidak ini menjadi ajang menyiapkan atlet kita agar fighting spiritnya muncul, daya juang, dan kepercayaan dirinya muncul,” jelasnya.

Bagaimana agar Porprov ini sukses? Seperti yang di Pati sudah disiapkan venue, pihaknya akan mengecek venue apakah memenuhi SNI atau belum. Selain itu, kesiapan infrastruktur. “Kalau kesiapan Porprov sudah oke, tinggal kita Pra PON nya bagaimana,” jelasnya.

Pihaknya akan melakukan kejurnas untuk menyiapkan atlet di seluruh cabor. Sehingga pada waktu PON, semuanya sudah memiliki sparing partner “Bagaimana kalau atlet tidak pernah latihan? Yang pasti kemustahilan prestasi akan terjadi,” jelasnya.

Pihaknya sudah menyiapkan semuanya, mulai dari sumber daya manusia, sarana prasarana untuk menunjang prestasi atlet-atlet Provinsi Jawa Tengah. “Selain mencari bibit-bibit untuk PON,” ungkapnya.

Pada SEA Games tahun lalu, Jateng mengirim 42 atlet, 31 membawa pulang medali. Yakni tujuh emas, 12 perak dan dan 12 perunggu. Menjadikan Jateng tidak mudah disepelekan.

“Tinggal bagaimana kita memfasilitasi kegiatan-kegiatan agar para atlet bisa tetap berlatih, dan tetap bugar,” tuturnya.

Pihaknya sudah menyiapkan Pusat Kesehatan Olahraga Jawa Tengah. Di sana ada dua dokter dan satu perawat. “Pelatda nanti ke sana, ada masukan, kita perbaiki agar sukses dalam prestasi,” jelasnya.

Untuk cabang-cabang olah raga tertentu, tidak membutuhkan pelatih asing. Namun, jika ada kebutuhan yang fundamental dan dikaji  seberapa jauh bisa jadi membutuhkan pelatih asing. (fgr/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya