RADARSEMARANG.COM, Magelang – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Magelang kembali menggelar tes fisik lanjutan di Stadion Moch. Soebroto Kota Magelang. Kegiatan diadakan Rabu-Kamis (12-13/1). Tes ini digelar sebagai persiapan kejuaraan Pra Porprov Jateng pada Maret 2022.
Kabid Pembinaan Prestasi KONI Kota Magelang Subarkah mengatakan tes fisik para atlet ini merupakan lanjutan tes di November 2021 lalu dalam menghadapi Dulongmas. Ia menjelaskan Dulongmas itu sebagai ajang tolok ukur kemampuan atlet sebelum menghadapi Pra Porprov dan Porprov 2022.
“Target kita itu bisa lolos Pra Porprov dan mendapatkan medali di Porprov,” jelasnya kepada wartawan Radar Magelang saat ditemui di sela-sela tes Rabu (12/1).
Subarkah mengatakan KONI akan terus memantau progress atlet selama dua bulan dan maksimal tiga bulan sekali. Sebagian cabang olahraga yang dipertandingkan fisik menjadi salah satu faktor pendukung utama yang dapat menentukan hasil sebuah pertandingan.
“Aspek dukung fisik atlet ini sudah sejauh mana. Apakah sudah ada perkembangan atau hanya stagnan saja,” ucapnya.
Ia menjelaskan tes fisik ini tidak jauh berbeda dari sebelumnya. Tim dari Binpres akan mengecek dan mengukur basic endurance atau dalam kata lain VO2Max para atlet. Dengan VO2Max atlet, pelatih bisa mengetahui pola latihan yang harus diberikan.
“Jika VO2Max atlet bagus, insyaallah kita membangun aspek kualitas fisik dan skill lainnya itu lebih mudah. Jadi tes fisik ini sangat penting untuk melihat sejauh mana perkembangan para atlet yang dimiliki Kota Magelang,” jelasnya.
Sementara itu, Waketum 2 KONI Kota Magelang Budi Setyo mengatakan tes ini akan menjadi parameter dan perkembangan fisik para atlet dari masing-masing cabang olahraga. Terutama dalam menentukan atlet-atlet prioritas.
“Jangan sampai tes fisik ini hanya dipandang formalitas. Karena fisik ini menjadi salah satu faktor pendukung dalam sebuah kejuaraan. Seperti yang sudah dikatakan Pak Subarkah,” ujar Budi Setyo.
Budi berharap data hasil tes ini menjadi acuan dan catatan pelatih tiap cabor, untuk melihat atlet mana yang perlu ditingkatkan fisiknya. Meskipun sudah pernah meraih juara di tingkat Magelang, belum tentu di provinsi bisa bersaing. “Standar atlet di provinsi cukup tinggi. Dan ini harus disadari oleh semua pelatih dan atlet kita,” ucapnya.
Budi menambahkan tes fisik diikuti 87 atlet. Awalnya difokuskan untuk cabor beladiri, namun ada beberapa cabor lainnya yang ikut seperti dayung, paralayang, dan tinju. Jumlah ini tidak terlalu banyak agar tes fisik bisa lebih fokus. “Untuk Kamis (12/1) ada cabor permainan, terukur, dan pentas yang akan menjalani tes fisik,” imbuhnya. (rfk/lis)