RADARSEMARANG.COM, Semarang – Barisan Atlet Veteran Tenis Indonesia (Baveti) menggelar kejuaraan nasional (Kejurnas) di Semarang pada Kamis-Minggu (11-14 November 2021). Ini merupakan kompetisi ke delapan. Sebanyak 468 petenis dari 15 provinsi mengikuti ajang ini. Jumlah itu terbagi atas 383 pria dan 85 wanita.
Kejurnas Baveti ini mempertandingkan tiga kategori pertandingan. Yakni beregu antar pengurus provinsi (PP) Baveti, ganda perorangan pria, dan ganda perorangan wanita. Nantinya pertandingan akan digelar di tiga tempat. Lapangan FIK Unnes di kampus Sekaran Gunungpati, Metro Kertanegara, dan Metro MT Haryono.
Ketua Umum Baveti Pusat Theo L Sambuaga mengatakan, ada dua acara dalam event yang digelar di Semarang. Yakni Kejurnas Baveti ke delapan dan Munas kedua Baveti. Sebelumnya Baveti sudah melakukan kejuaraan tujuh kali. Hal tersebut rutin dilaksanakan untuk membina olahraga tenis.
“Kami bagian dari masyarakat yang mencintai olahraga, khususnya tenis dan terus mengembangkan, menggelorakan olahraga tenis,” terangnya saat ditemui RADARSEMARANG.COM usai upacara pembukaan di Lapangan Tenis FIK Unnes Kamis (11/11/2021).
Kejuaraan itu lanjut Theo untuk membina petenis 45 tahun ke atas. Tujuannya bukan mengajar prestasi dan membina prestasi. Namun untuk latihan kebugaran tubuh silaturahmi di antara sesama. “Salah satu yang terpenting adalah memberikan motivasi pada pemain muda. Agar terus berlatih dan mengejar prestasi,” jelasnya.
Theo membeberkan kejuaraan beregu yang diikuti oleh pengurus provinsi dan pengurus pusat akan memperebutkan Piala Menpora. “Ini perlu saya sampaikan peserta terbanyak. Selama penyelenggaraan tujuh kali dan ini delapan kali. Yakni ada 468 peserta,” akunya.
Turut hadir juga dalam kejurnas itu legenda tenis Indonesia Yustedjo Tariq. Menurutnya, gairah tenis Indonesia mulai bangkit lagi. Setelah 20 tahun hancur atau berada di bawah.
Hal tersebut tidak terlepas dari perhatian pemerintah terhadap olahraga. Memberikan bonus yang cukup besar bagi atlet yang berprestasi. Saat ini ada kemajuan banyak di olahraga. “Jangan ragu-ragu jadi atlet,” pesan pria asli Betawi ini untuk anak muda. (haw/ida)
